Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-33 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

“..sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” (Lukas 2:30-32)

 

Bacaan hari ini menceritakan tentang penyerahan kanak-kanak Yesus ke Bait Allah. Peristiwa ini penting karena merupakan pengakuan resmi Yesus sebagai Mesias yang ditunggu-tunggu bangsa Israel, sang Penyelamat yang dijanjikan untuk membebaskan dan menyelamatkan umatNya. Ucapan gembira Simeon yang sedang dipenuhi Roh Kudus juga membawa pesan penting, bahwa keselamatan dari Allah tersedia bukan hanya untuk bangsa Israel, melainkan bagi setiap bangsa dan setiap orang.

Suatu waktu, ada seorang hamba Tuhan yang bercerita membandingkan dua tempat yang ia kunjungi untuk pelayanan Firman secara rutin. Ia bercerita kurang termotivasi datang ke tempat yang satunya karena umatnya sedikit, sedangkan tempat satu lagi penuh dengan banyak umat yang bersemangat menanggapi Firman.

Sebagai pelayan Tuhan yang membawa kabar keselamatanNya, sudah merupakan tugas kita untuk membawa kabar tersebut ke segala bangsa dan ke setiap orang yang kita jumpai tanpa membeda-bedakan. Akan tetapi, seperti hamba Tuhan diatas terkadang mungkin kemanusiaan kita bisa menghalangi tersampainya Firman kepada orang yang membutuhkan.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-33, kita diajak merenungkan pelayanan kita saat ini. Apakah kita mau melayani orang lain, meskipun mereka tidak disukai atau dibenci? Ingat, Yesus sendiri bergaul dengan para pemungut cukai dan orang-orang yang disingkirkan masyarakat. Apakah kita mau melayani di tempat-tempat yang kurang menyenangkan? Mungkin karena jauh, kurang adanya fasilitas atau umatnya sedikit. Apakah kita terbuka akan orang-orang baru yang datang ke dalam grup kegiatan rohani kita? Ataukah kita menutup pintu karena sudah comfortable dengan orang dekat?

%d bloggers like this: