Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-243 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. (1 Korintus 1:25)
Suatu hari grup keluarga muda kami sedang ngobrol tentang impian kami untuk anak-anak. Ada yang ingin anaknya pintar dan berpendidikan tinggi, ada yang mau anaknya menjadi pekerja keras dan sukses, yang lain mau anaknya baik hati dan suka menolong.
Saya lumayan terkesan karena semuanya mau supaya anaknya punya iman kepada Tuhan Yesus. Anak-anaknya sewaktu ditanya juga semua bisa berkata kalau orang tuanya mengajari mereka untuk doa bersama setiap hari.
Bacaan pertama dan Injil berbicara tentang apa itu kebodohan menurut Kristus. Bagi dunia, mungkin kita pengikutNya dianggap bodoh mengikuti sesuatu yang ‘tidak real’.
Orang tua kawan kami yang lain juga mungkin menganggap kami bodoh mengajari anak-anak buang waktu ikut kegiatan keagamaan daripada fokus ke belajar dan bekerja. Akan tetapi hal yang bodoh menurut dunia ini merupakan tanda orang berhikmat menurut Kristus!
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-243 ini mau menguatkan kita orang percaya, semoga kita bisa tetap beriman dan tidak terpengaruh oleh cemoohan orang lain. Bersikap teguh mengikuti ajaran Kristus akan membawa hasil yang besar pada akhirnya, seperti para gadis bijaksana yang boleh masuk diundang berpesta dalam perjamuan tuannya.