Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-18 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

“Tetapi Ia dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia.” (Markus 3:12)

 

Permintaan Tuhan Yesus hari ini mengingatkan saya pada saat sedang ngobrol dengan seseorang. Begini katanya: “eh, ini tante kasi tau tentang si itu yah, tapi kamu jangan kasi tau siapa-siapa loh, janji ya. Sebab teman yang kasi tau ke saya juga minta untuk jangan kasi tau siapa-siapa...”

Setiap orang kalau punya cerita yang seru, pasti rasanya susah untuk berdiam diri. Rasanya pasti ingin segera dibagikan ke orang lain. Mungkin perasaan yang sama juga dirasakan oleh orang-orang saat kagum pada Tuhan Yesus. Walau Tuhan Yesus sering kali melarang dengan keras untuk menyebarkan berita tentang diriNya, tapi orang-orang tetap saja tak dapat menahan diri mereka.

Coba bandingkan dengan cerita berikut ini. Salah seorang teman saya lain, sebut saja namanya Sean, pernah memberikan kesaksian di grup sel kami. Sean sewaktu SMP/SMA, sempat salah gaul. Awalnya mereka ber-enam. Tiga diantaranya meninggal karena kebut-kebutan dijalan, dan overdose.

Singkat cerita, karena shock melihat teman-temannya meninggal, Sean dan kedua temannya yang tersisa bersyukur pada Tuhan Yesus, dan akhirnya bertobat. Salah satunya bahkan menjadi pewarta. Cerita ini saya bagikan, tentu saja setelah Sean setuju untuk dibagikan. Saya pribadi merasa sangat terberkati saat mendengar cerita Sean.

Saya yakin kita semua pasti punya cerita tentang Tuhan Yesus. Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-18 ini, let’s use our energy, excitement, and time, bukan untuk menyebarkan kabar burung, tapi untuk menyebarkan cerita dan kesaksian tentang Tuhan Yesus. So, what’s your story? Lets share them.

%d bloggers like this: