Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-277 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“…Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah,…” (Ayub 19:26)
Salah satu bagian yang berkesan dari 6 bulan kursus Evangelisasi pada saat saya di Jakarta, adalah kisah perutusan berdua-dua yang menjadi bacaan Injil pagi ini.
Kisah ini menjadi pembuka penyemangatan buat kami semua sebelum diutus berdua-dua melakukan kunjungan ke umat untuk sharing pengalaman Kristus dalam hidup kita. Bedanya jaman sekarang harus buat janji dulu, dan kita sudah kenal atau tahu siapa yang mau kita kunjungi. Awalnya saya takut dan agak ragu, namun saling sharing dan berdoa bersama dengan yang saya kunjungi, sungguh mendatangkan berkat dan menjadi pengalaman yang indah & tak terlupakan.
Ada satu kunjungan dimana kami mengunjungi seorang warga yang sedang dirundung masalah cukup berat. Namun iman orang tersebut akan Yesus yang sanggup menyembuhkan sungguh luar biasa, dan kami justru terhibur dan terberkati. Salah satu kalimat yang ia ucapkan (kurang lebih) ‘Gusti Yesus itu ADA! Badan kita boleh sakit tapi jangan pernah lalai di dalam percaya dan menantikan kesembuhan dari padaNya!’
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-277, bertemu muka dengan Tuhan Yesus bukan soal pertemuan melalui mata fisik namun terlebih pada mata rohani kita. Kepekaan akan kehadiranNya di dalam iman dan doa pribadi kita, justru menyemangati kepenuhan hidup seseorang termasuk fisik kita.
Inilah yang Ayub ingin sampaikan dalam bacaan pertama. Inilah yang Yesus ingin anda dan saya bagikan kepada semua orang di sekeliling kita seperti yang Ia perintahkan dalam Injil. Selebihnya adalah bonus seperti makanan, pakaian dan sebagainya. Bagaimana relasi pribadi anda dan saya dengan Tuhan Yesus? Tuhan memberkati