Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-281 dari 365 halaman dalam tahun.

 

Injil Matius 21:33-43 yang menjadi bahan refleksi harian Katolik Epiphany hari ini menulis, saat itu Yesus berbicara kepada imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi mengenai perumpamaan seorang pemilik kebun anggur yang menyewakan kebunnya kepada pengarap-pengarap yang tidak tahu berterima kasih.

Kebun anggur itu adalah bangsa Israel yang dititipkan kepada pemimpin agama. Banyak nabi yang dikirim Tuhan untuk memperingatkan kelakuan bangsa Israel yang tidak berkenan pada Tuhan, tapi mereka menolaknya. Mereka tetap saja membangkang bahkan Putra Tunggal-Nya sendiri diutus, mendapat perlakuan buruk, disiksa bahkan dibunuh di atas kayu salib.

Apakah kelakuan ini masih Tuhan alami dari kita yang menyatakan diri pengikut Kristus?

Tuhan menitipkan dunia dan penghuninya kepada kita untuk dipelihara dan dirawat agar menghasilkan buah berlimpah. Namun seringkali kita mendukakan Allah yang sudah begitu baik kepada kita. Rahmat-Nya yang melimpah kita terima tanpa menghargainya (take it for granted). Talenta yang Tuhan berikan tidak kita pakai untuk memuliakan Allah tapi kita simpan saja. Berkat-Nya yang melimpah disimpan sendiri saja tanpa mau kita bagi dengan sesama.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-281 ini hendak meyadarkan kita betapa Tuhan yang sudah demikian mengasihi kita. Jangan kita sampai mengecewakan Dia dengan perbuatan-perbuatan kita yang tidak berkenan. Tuhan bisa saja mengambil kembali kebun anggur-Nya dari kita dan memberikan kepada penggarap-pengarap yang lain. Bukankah Tuhan pernah bersabda, “bukan yang berkata Tuhan Tuhan yang masuk kerajaan surga tetapi dia yang menjalankan perintah-perintah Bapa-Ku.”

Mari saudara-saudaraku, selagi masih ada waktu, kita melayani Tuhan dengan sepenuh hati dan dengan perbuatan-perbuatan kita, hingga nanti kita didapati sebagai penggarap-penggarap kebun anggurnya yang berbuah dan berterima kasih. Selamat hari Minggu, Tuhan memberkati. Amin.

%d bloggers like this: