Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-255 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,” (Lukas 1:31-32)

 

Dalam bacaan Injil hari ini, Tuhan menyampaikan nubuat yang saya kutip di atas tentang kelahiran Yesus, sang Mesias secara langsung kepada Bunda Maria.

Tak lama sebelum itu, Malaikat Gabriel juga menyampaikan pesan Tuhan kepada Zakharia untuk memberitahukan kelahiran Yohanes. Gimana ya rasanya kalau dapat pesan seperti gitu? Kayaknya di alkitab sering banget Tuhan berbicara kepada umatNya, tapi sekarang yang kayak ginian gak pernah kedengeran? Apa benar suara Tuhan sudah tidak kedengaran lagi di jaman sekarang?

Ayah saya bercerita kalau suatu waktu ia tiba-tiba teringat akan adiknya dan merasa suatu dorongan untuk menelponnya. Ternyata saat itu adiknya sedang ada masalah besar dengan suaminya. Syukur kalau memang ayah saya akhirnya bisa membantu adiknya untuk kembali rujuk dengan suaminya. Ia mengimani kalau dorongan untuk mengontak adiknya itu suatu kebijaksanaan Tuhan yang disampaikan pada hari itu.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-255 mengingatkan akan kebijaksanaan Allah yang tak terhingga, akan kerinduanNya untuk berbicara dan membimbing kita melalui kesulitan-kesulitan kita. Suara-Nya masih terdengar bagi kita yang mau mendengarkan. Mungkin bukan dalam bentuk malaikat yang bisa kita lihat atau suara yang benar2 kedengaran. Terkadang Ia berbicara lewat suatu hikmat lembut dalam pikiran, kadang dalam ayat kitab suci, kadang lagi lewat perkataan orang lain. Maukah kita duduk diam sejenak dan mencoba mendengarkan-Nya?

%d bloggers like this: