Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-52 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Sebab seperti Yunus menjadi tanda untuk orang-orang Niniwe, demikian pulalah Anak Manusia akan menjadi tanda untuk angkatan ini. (Lukas 11:30)

 

Pada bacaan refleksi harian Katolik Epiphany hari ini nabi Yunus menyerukan peringatan Allah kepada orang-orang Niniwe. Mendengar seruan tersebut, penduduk Niniwe dan rajanya kemudian percaya kepada Allah, bertobat dan berpuasa masal. Pada akhirnya Allah mengurungkan niatNya untuk menghukum penduduk Niniwe.

Di zaman Yesus pun, seruan senada tentang pertobatan masih terus disampaikan kepada manusia. Seperti nabi Yunus yang tinggal 3 hari 3 malam dalam perut ikan (entah dalam keadaan hidup atau mati), Yesus pun pada hari ke-3 bangkit dari antara orang mati menjadi tanda dari Allah bagi kita semua.

Seringkali kita berdoa meminta suatu tanda dari Allah. Entah dalam menemukan pasangan hidup, pekerjaan, panggilan pelayanan, sering meminta suatu tanda agar kita mantap melangkah. Sayangnya terkadang kita sudah menentukan pilihan dahulu baru kemudian meminta tanda. 10 tanda negatif tidak dipedulikan, tapi satu tanda yang tidak jelas, dianggap sebuah tanda yang ditunggu-tunggu dari Tuhan, lalu menyalahkan Tuhan atas hasil yang tidak sesuai.

Kadang manusia keras hati dan sesungguhnya tidak benar-benar meminta tanda, seperti orang Israel yang menutup mata terhadap banyak nubuat dan kesaksian tentang Yesus, dan memaksa meminta tanda dari Yesus.

Mari di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-52 ini kita buka hati dan tanggapi seruan yang mengajak kita untuk bertobat. Kita berbalik dari tingkah laku yang jahat dan dari kekerasan yang kita lakukan. Kita isi hari ini dengan berbagi kasih Tuhan kepada sesama. Tuhan memberkati.

%d bloggers like this: