Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-258 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.” Ibr 5:7-8
St. John Paul II pernah mengatakan bahwa setiap orang pasti punya panggilannya masing-masing, apakah itu menjadi suami-istri, menjadi ortu, hidup selibat, menjadi pengusaha, menjadi pastor, pengajar Kitab Suci awam, dll dll. Apapun panggilan hidup kita, jika kita tetap setia dan taat pada panggilan atau tugas kita masing-masing, mau-gak-mau suka-gak-suka cepat-atau-lambat pasti kita akan dihadapkan pada tantangan. Apalagi kalau kita benar-benar serius menjalankannya, sering-sering disertai dengan “penderitaan”. Hal tsb sangat tepat sekali digambarkan oleh St. Paul hari ini lewat tulisannya hari ini “belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya”
Beberapa contoh sederhana, teman saya yang bayinya baru berumur 8 bulan beberapa hari terakhir suka bangun jam 2am dan minta diajak main, sementara jam 6am ia sudah harus siap-siap ke kantor. Seorang teman yang lain, ia punya panggilan sebagai pengajar Kitab Suci, setelah seminggu lembur mempersiapkan pengajaran, tau-tau gak ada yang datang di persekutuan doa. Atau ortu saya sendiri, mereka juga ada bertengkar tapi tetap setia pada janji pernikahan mereka. Dari contoh nyata diatas, mereka harus berkorban – tetapi mereka tetap setia pada panggilan mereka.
Refleksi Harian Katolik Epiphany halaman ke-258, apapun panggilan hidup kita, mungkin saat ini kita menderita – tapi ini adalah kesempatan untuk belajar taat dan setia, sama seperti Tuhan Yesus terlebih dahulu setia dan taat. Rasanya yang kita alami pasti tak akan pernah sebanding dengan penderitaan Tuhan Yesus yang akhirnya harus menderita dan wafat di kayu Salib.
Dengan meminta pertolongan Roh Kudus, kita pun juga harus setia pada panggilan kita sampai akhir. “Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus” (Fil 1:6)