Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-259 dari 365 halaman dalam tahun.

 

Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaraan hati yang baik. Tetapi orang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaraan hatinya yang jahat. Sebab yang diucapkan mulut meluap dari hati. (Lukas 6:45)

 

Silahkan baca bacaan selengkapnya di Injil Lukas 6:43-49.

Dalam perikop ini Yesus selain mengatakan bila seseorang mempunyai hati yang baik akan menghasilkan perbuatan dan perkataan yang baik. Yesus juga mengatakan dua hal lainnya yakni buah yang baik berasal dari pohon yang baik; dan sebuah kenyataan bahwa mendirikan rumah sebaiknya dengan fondasi yang baik, bukan diatas pasir.

Kedua hal ini menunjukkan hal yang sama yakni soal fondasi yang baik. Sebuah pohon yang kuat dan sehat mempunyai akar yang memiliki kemampuan menembus tanah. Selain kokoh saat diterjang angin badai, juga punya kemampuan menyerap nutrisi untuk menghasilkan buah yang baik. Sedangkan hal yang kedua senada dgn yang pertama, mendirikan rumah haruslah mempunyai fondasi yang baik utk mencegah roboh diterjang angin dan banjir.

Apa yang mau dikatakan Yesus sebenarnya mengacu pada kehidupan rohani kita. Bila kehidupan rohani kita dibentuk dengan fondasi yang baik maka segala cobaan , halangan , tekanan dari lingkungan akan mudah dilewati dengan baik tanpa membuat kita down. Lalu bagaimana fondasi iman yang baik itu?

Hari ini gereja memperingati St. Kornelius, seorang Paus dan martir, juga St. Siprianus, Uskup dan martir. Keduanya hidup pada kurun masa yang sama di abad 2-3. Keduanya menjadi martir karena mempertahankan iman mereka. Kesaksian hidup para martir dan orang kudus mencerminkan nilai hidup dan iman mereka terhadap Tuhan yang mereka sembah. Iman seorang martir adalah iman yang begitu kuat dan memahami bahwa nilai kehidupan bersama Tuhan adalah yang utama, jauh lebih berharga dari kehidupan di dunia yang fana ini. Hal ini yang membuat para martir memilih mempertahankan iman mereka meski harus mengakhiri hidup di dunia karenanya.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-259 ini mengajak kita untuk memiliki iman yang kuat kepada Tuhan, karena Tuhan yang menjanjikan kebahagiaan abadi dalam kehidupan kekal. Iman yang kuat bukan hanya berarti secara pasif menerima Yesus sebagai Mesias penyelamat kita, tetapi menjalankan perintah-perintah-Nya dengan mengasihi Tuhan melalui perbuatan aktif kita mengasihi sesama manusia.

Marilah kita melayani Tuhan selagi ada kesempatan dan selagi kita masih kuat, supaya hidup ini sudah menjadi berkat saat kita sudah tidak kuat, mulailah dari sekarang, saat ini jangan menunda-nunda sebelum segalanya menjadi terlambat.

%d bloggers like this: