Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-266 dari 365 halaman dalam tahun.

 

“Benih itu ialah firman Allah” Luk 8:11

Saya pernah mendengar perkataan dari seseorang pemimpin agama Kristen (bukan Katolik), bahwa ia percaya, setelah ia dibaptis, sekalipun ia pergi ke tempat pelacuran atau menipu, maka ia yakin, bahwa ia masuk surga.

Opini si pemimpin itu memang sangat berbeda dengan ajaran agama Katolik. Seperti yang dijelaskan oleh perumpaan hari ini tentang seorang orang penabur dan benih yang jatuh di tiga tempat berbeda. 2/3 dari benih tsb akhirnya mati, dengan kata lain, sangat sedikit yang selamat. Yaitu orang yang menerima Tuhan Yesus, menyimpannya dan berbuah. Artinya orang itu harus disertai dengan usaha untuk mau menyimpan dan berbuah.

Lalu kenapa bisa sebagian besar dari benih tersebut bisa mati?

Cinta uang ini adalah salah satu penyakit zaman modern. Seperti yang ditulis di bacaan pertama. “Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang” (1 Timotius 6:10) yang sayangnya juga bisa meng-infeksi orang-orang yang sudah menerima Kristus. Dengan kata lain, sudah terima Kristus, belum tentu jaminan masuk surga.

Beberapa tahun lalu, ada seorang pengusaha di Jakarta, sebut saja namanya Gray. Dari luar, beliau keliatannya sangat beriman. Contohnya saja, ruangan kerjanya, ada terpasang salib yang begitu besar dan berkilau. Setiap orang yang masuk pasti tau bahwa ia adalah seseorang pengikut Yesus. Belum lama, ia tertangkap kasus korupsi, karena ia telah menipu banyak orang dalam kasus pembangunan lahan properti. Akhirnya Gray harus masuk bui sampai sekarang, dan keluarganya terlantar.

Refleksi Harian Katolik Epiphany Halaman ke-266. Kita semua telah menerima benih tsb, yang adalah benih Firman Allah. Namun tipe seperti tanah yang manakah kita? Tanah yang berbatu? Tanah dengan semak duri, ataukah tanah yang gembur?

Jangan sampai sampai cinta akan uang atau keterikatan pada hal-hal duniawi lainnya, membuat kita menjadi seperti 2/3 dari benih-benih yang tertabur tsb. Seperti nasihat yang ditulis oleh St Paulus di bacaan pertama (1 Timotius 6:12) “hiduplah dgn iman yang benar! Sebab inilah panggilan hidup kita sbg orang Katolik, yang telah kita ucapkan didalam janji baptis dihadapan banyak orang.”

%d bloggers like this: