Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-100 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Sebab tidak ada seorangpun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya. (Kisah Para Rasul 4:34-35)
Alangkah indahnya gambaran kehidupan jemaat perdana ini: dengan kuasa yang besar menjadi saksi Kristus, hidup dalam kasih karunia melimpah-limpah, dan tidak seorangpun yang berkekurangan. Mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorangpun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
Berbagi itu tidak harus selalu ke tempat yang jauh, tidak harus ada bencana alam, karena terkadang kita tidak sadar bahwa saudara kita sendiri juga membutuhkan uluran tangan kita.
Ada sebuah kejadian nyata dimana seorang pegawai kantor menjadi homeless tanpa diketahui rekan-rekan sekerjanya. Sepertinya rekan-rekan kerjanya tidak ada yang sadar akan perubahan dalam diri orang ini sampai akhirnya pegawai tersebut berhenti dari pekerjaannya dan diketahui telah sekian lama ia homeless.
Saat itu barulah rekan-rekan kerjanya saling berkomentar bahwa memang kebersihan badan orang tersebut menurun beberapa waktu lamanya. Apakah kita cukup peduli akan sesama kita? Yakinkah kita bahwa saudara-saudara kita tidak sedang mengalami musibah sendirian?
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-100 ini, mari kita refleksikan apakah kita cukup peduli terhadap saudara yang berkekurangan? Apakah kita sedang menimbun harta di sorga atau di dunia? Mari berbagi!