Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-289 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. (Galatia 5:6)
Coba bayangkan, wine kesukaan yang anda suka minum (wine boleh diganti jadi minuman apa aja deh?). Terus ambil gelas yang anda beli dari hot dollar shop (yg murah meriah), apakah wine tersebut akan beda rasanya apabila anda taruh di dalam $200 wine glass? Tentu kita mengerti jawabannya adalah TIDAK! Rasanya ya sama.
Kira-kira inilah yang ingin disampaikan dalam bacaan pertama pagi ini. Kondisi sudah disunat atau tidak disunat, di mata Kristus Yesus, tidak ada artinya. Yang terpenting adalah IMAN akan Dia!
Saya jadi teringat bacaan Injil hari minggu kemarin, masih ingat? Ya betul! Si orang muda yang sudah berusaha mengikuti aturan yang ada dan Yesus sangat mengasihi orang itu ( perhatikan ayat yang berbunyi “Tetapi Yesus memandang dia dan menaruh kasih kepadanya”) mengetahui bahwa keterikatan akan harta duniawi membuatnya sulit melepaskan segalanya untuk mengikuti Yesus. Atau dengan kata lain, tampilan luar masih menjadi sorotan utama; tampilan luar sudah menjadi jati diri seseorang.
Refleksi Harian Katolik Epiphany halaman ke-289, peralatan emas atau cawan perak dibersihkan agar tampil wah semata-mata untuk show off atau menerima recognition dari orang luar (seperti bacaan Injil hari ini) tetapi sesungguhnya yang di dalam jauh lebih penting. Mana yang lebih penting, cawan emas atau kehabisan anggur (ingat kisah perkawinan di Kana?).
Mengikuti Yesus bukan soal tampilan luar, bukan soal berdoa dengan bahasa yang indah-indah dan panjang, bukan pula soal sumbangan besar buat Gereja. Mengikuti Yesus terutama pada melakukan kehendak Bapa, membagikan kasih kepada sesama. Tuhan memberkati.