Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-290 dari 365 halaman dalam tahun.
“Kamu membersihkan bagian luar dari cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan” (Lukas 11:39)
Hari ini kantor kami baru saja mendapat berita buruk. Perusahaan kami diundang oleh sebuah restaurant fast-food chain untuk membantu mereka membuat inovasi-inovasi menggunakan teknologi terbaru buat mereka. Kesempatan tersebut dipakai oleh boss dan manager saya untuk menjual produk kami.
Setelah mendemonstrasikan produk kami, dan membangga-banggakan akan kehebatan dan kemampuan produk tersebut, beberapa menit kemudian, calon klien kami (sebut saja namanya bapak Ian) menemukan sebuah minor problem. Masalahnya kecil, tapi seluruh usaha untuk mempromosikan produk (sales pitch) langsung gagal. Pak Ian tak mau melanjutkan pembicaraan lagi.
Sepulangnya, bos saya mati-matian menekankan jangan cuma kulit luar produknya saja yang keliatan cantik. Tapi semua dalam-dalamnya juga harus beres. Sebab kalau dalamnya tidak benar, maka semua hasil kerja keras kita akan sia-sia saja, dan klien tidak akan peduli dengan tampak luar yang cantik itu.
Hal ini benar tak cuma di dalam dunia bisnis, tetapi juga benar saat kita memperkenalkan Tuhan Yesus kepada orang-orang yang belum mengenal Dia. Saya teringat pengalaman pribadi saat pertama kali ikut persekutuan. Melihat teman-teman baru yang khusuk berdoa, membuat saya tertarik untuk bergabung. Tetapi saat dinner setelah pertemuan, tak sengaja mendengar mereka menggosipi salah satu pemain keyboard mereka. Membuat saya langsung berpikir “Loh kok orang Gereja begini?”
Di lain waktu, saya pernah bertemu dengan seorang pewarta yang sangat good looking, pintar dan jago bicara. Namun saat bekerja sama dengannya dalam suatu project, beberapa kali ia memandang rendah teman-teman yang lain, susah menerima feedback, dan verbally mengatakan dirinya lebih “tahu” karena lebih berpengalaman dan banyak belajar. Sehingga diskusi apapun menjadi susah sekali.
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-290, banyak orang lebih fokus mempercantik tampak luar, agar memberi kesan pertama yang baik, komunitas terlihat bersatu, pewarta keliatan berkharisma. Oleh karena itu kerendahan hati sangat penting bagi seorang Katolik. Seseorang yang rendah hati, tahu bahwa dirinya tidak sempurna, dan membutuhkan Tuhan Yesus. Mulai hari ini yuk kita jangan sampe cuma memperhatikan tampak luar, tapi juga fokus pada “bagian dalam”. Tuhan memberkati.
Trackbacks/Pingbacks