Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-120 dari 365 halaman tahun 2019.

 

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? (Yohanes 3:11-12)

 

Perikop diatas mengungkapkan sebuah teguran kepada Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi yang datang bertemu Yesus dengan diam-diam. Nikodemus tertarik untuk datang kepada Yesus karena melihat Yesus sebagai Rabi, utusan Allah yang bisa mengadakan tanda-tanda dengan penyertaan kuasa Allah. Tetapi logikanya mempertanyakan pengajaran Yesus tentang manusia harus dilahirkan kembali supaya dapat melihat Kerajaan Allah.

Teguran kepada Nikodemus ini berlaku buat semua manusia. Kita, anda dan saya masih saja kadangkala terpaku pada pemikiran-pemikiran manusiawi. Allah telah menunjukkan kebesaran-Nya melalui kejadian dan peristiwa yang kita lihat dan alami, tetapi kita tetap tidak dapat membuka hati sepenuhnya bagi Tuhan.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-120 ini mengingatkan kita bahwa kita yang sudah mendengar kesaksian dari orang-orang yang telah mengalami kebesaran kasih Tuhan, dan kesaksian tentang kedatangan Yesus ke dunia, Putra tunggal Allah yang menjadi manusia, mengalami penderitaan hingga wafat, ditinggikan melalui kemuliaan kebangkitan-Nya.

Marilah kita membuka hati sepenuhnya bagi Allah agar kebesaran dan kemuliaan-Nya dapat mengubah diri kita kembali menjadi serupa dengan citra Allah dengan perbuatan-perbuatan kasih-Nya. Semoga peristiwa paskah membawa sukacita bagi kita dan ikut membagikan sukacita bagi sesama.

 

%d bloggers like this: