Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-226 dari 365 halaman dalam tahun.

 

“Dialah pokok puji-pujianmu dan Dialah Allahmu, yang telah melakukan di antaramu perbuatan-perbuatan yang besar dan dahsyat, yang telah kaulihat dengan matamu sendiri.” (Ulangan 10:21)

 

Masih ingat film Titanic yang dibintangi oleh Leonardo dan Kate? Saya sangat terkesima terutama akan detail produksinya. Perlu diingat bahwa jaman itu komputer grafis masih sangat ketinggalan dan jauh dari masa sekarang, sehingga semua details yang dilihat adalah hasil kerja keras dan kerajinan tangan yang patut diacungi ?. Now with the same approach, tidakkah anda setuju jika saya katakan, Tuhan Yesus sudah melakukan pekerjaan-pekerjaan yang JAUH LEBIH BESAR daripada yang ada di dunia ini di dalam hidup kita? Tidakkah Ia sangat layak untuk selalu DIPUJI dan DITINGGIKAN?

Kemarin kita membaca soal Elisabet, ibu Yohanes. Tentu mukjizat Elisabet (yang katanya mandul) sampai mengandung Yohanes itu adalah hal luar biasa yang Allah berikan. Tapi, apakah hanya menunggu mukjizat-mukjizat “BESAR” dalam pandangan dunia saja yang membuat kita memuji Allah? Coba lihat dua pengalaman sederhana ini.

Seorang ibu sudah bertahun-tahun selalu harus bolak-balik ke kamar kecil untuk kencing karena tidak bisa mengatur dan menahan kencingnya. Suatu hari ia berziarah ke Lourdes dan walaupun antrian panjang, ia terus ngotot dan memutuskan ikut spring bath di Lourdes diiringi doa-doa para suster disana. Puji Tuhan sejak saat itu sampai saat ini, ia tidak lagi harus lari-lari mencari toilet karena dia sudah mampu mengatur kencingnya dan semua sudah dipulihkan kembali. Tuhan Yesus itu luar biasa!

Refleksi Harian Katolik Epiphany halaman ke-226, hal yang juga sederhana saya alami ketika sedang berlibur bulan lalu dan diperkirakan akan ada thunderstorm. Namun hari tersebut adalah hari terakhir kami di kota tersebut dan kami ingin sekali melihat berbagai monumen saat itu. Salah satu anak saya malah bilang “Gak salah ya? Nekat amat tetap mau jalan sudah diperkirakan ada hujan badai sepanjang hari?”. Saya tersenyum dan sambil bersenandung lagu pujian, di hati saya berdoa, “ya Tuhan saya percaya rencanaMu jauh lebih indah dari harapan setiap anakMu di dunia ini. Jika Engkau berkenan, tentu Engkau mampu merubah rencana thurderstorm hari ini supaya kami boleh menikmati hari terakhir di kota ini”. Dan saya tutup dengan penuh semangat “Thunderstorm dalam nama Yesus boleh di ubah! Amin!” Doa yang lumayan egois sih ?. Tapi puji Tuhan, hanya hujan rintik-rintik dan kami bisa menikmati hari tersebut tanpa thunderstorm at all. Yesus itu ADA! MukjizatNya sejak dahulu sampai selamanya!

Adakah anda dan saya akan terus berjanji untuk menaikkan puji-pujian dan kehormatan HANYA bagi namaNya? Tuhan memberkati

%d bloggers like this: