HIDUP HANYA KARENA ANUGERAH-NYA

Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-135 dari 365 halaman dalam tahun.

 

“Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu.” Mzm 115:1

 

Seberapa sering kita ingat untuk berterima kasih pada Tuhan ketika doa yang kita panjatkan akhirnya dikabulkan? Sering kali, ketika doa kita belum juga terkabul kita akan tekun minta ke Tuhan. Tetapi ketika akhirnya terkabul kita sudah kesenengan sendiri and just move on with our lives, atau bahkan merasa itu terjadi karena kehebatan kita semata? Kita lupa bahwa segala hal yang kita terima adalah karena kasihNya, karena setiaNya, bukan karena kekuatan kita sendiri, seperti ayat Mazmur 115:1 di atas.

Barnabas dan Paulus adalah contoh yang bagus sekali untuk kita teladani. Di bacaan hari ini diceritakan bahwa mereka melakukan banyak mujizat, termasuk menyembuhkan seorang yang lumpuh sejak lahir sehingga orang tersebut dapat melonjak berdiri dan berjalan! Wow luar biasa banget, sampai-sampai membuat banyak orang memuja mereka, termasuk memberikan persembahan korban. Sekalipun menjadi populer, Paulus dan Barnabas tidak lupa bahwa semua yang mereka hasilkan adalah berasal dari Tuhan. Mereka malah mengoyakkan pakaian mereka tanda duka dan memberi tahu orang-orang tersebut bahwa ini adalah kuasa Allah, bukan mereka.

Paulus dan Barnabas begitu rendah hati menanggapi popularitas. Padahal siapa sih yang tidak suka popularitas? Kalau punya akun twitter pasti udah bejibun followers nya! Tetapi mereka tidak besar kepala. Saya percaya mereka menyadari karya tangan Tuhan tidak hanya dari kejadian besar seperti menyembuhkan orang lumpuh yang membuat mereka naik daun, tetapi dari kejadian kecil setiap haripun mereka tahu Tuhan ada dan bekerja.

Kemarin ini anak saya yang berumur 6 tahun bercerita dengan polosnya kalau botol minumnya hilang saat dia di sekolah. Dia cerita sudah cari kemana-mana tapi tidak ketemu, lalu ia berdoa ke Tuhan minta tolong supaya ketemu. Dan dengan bangganya dia bilang setelah berdoa akhirnya ketemu di dalam tas dia dan bilang thank you God ?. Saya sampe senyum-senyum sendiri mendengar dia cerita. Dan luar biasa walaupun dia masih kecil tetapi melalui pengalaman tersebut ia dapat menyadari kasih Tuhan melalui kejadian sehari2. Bagaimana dengan kita?

Bacaan refleksi harian Katolik di halaman ke-135 ini mengingatkan kita bahwa banyak hal baik dan luar biasa yang terjadi di hidup kita, itu karena kasih dan kesetiaan Tuhan. Semoga kita bisa bersikap seperti Paulus dan Barnabas yang mengakui bahwa semua itu terjadi bukan karena kehebatan kita. “Bukan kepada kami, ya TUHAN, bukan kepada kami, tetapi kepada nama-Mulah beri kemuliaan, oleh karena kasih-Mu, oleh karena setia-Mu.”
.

%d bloggers like this: