Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-232 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Kata Yesus kepadanya: “Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku.” Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya. (Matius 19:21-22)

 

Pasangan sering menekankan kembali betapa berharga pasangannya baginya. Yang berpacaran pasti sering mengungkapkan cinta dengan berbagai cara. Yang sudah puluhan tahun menikah pun, selalu dari waktu ke waktu mengungkapkan kasih dan sayang kepada pasangannya. Cinta tidaklah berhenti diungkapkan saat bertukar sumpah setia di altar.

Melalui bacaan hari ini, Yesus mengajak seorang muda untuk sempurna dalam kasih kepadaNya, bukan hanya dengan mentaati perintah-perintah, namun juga dengan menjual segala miliknya dan memberikannya kepada orang miskin untuk kemudian mengikuti Yesus.

“Wah, punya Yesus tapi ga punya apa2 yang lain? Kalau nanti lapar gimana? Kalau sakit dan perlu berobat gimana?” Tentunya Yesus yang akan memelihara dan mencukupi kebutuhan kita!

Di bacaan pertama pun Allah meminta untuk menjadi prioritas pertama dalam kehidupan bangsa Israel. Apakah anda dan saya yang telah memilih untuk mengikut Kristus, hari ini tetap atau makin mencintaiNya?

Pada refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-232 ini marilah kita ambil waktu merenungkan apakah Tuhan sudah nomor satu dalam hidup kita. Apakah kita sudah memperlakukan Dia sebagai pasangan kita, mempelai yang kita rindukan?

Identitas kita sebagai seorang pengikut Kristus berarti kita mati terhadap nafsu keduniawian dan kenikmatan sementara, seraya menantikan dengan gembira kedatangan Yesus Kristus yang kedua kalinya.

%d bloggers like this: