Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-303 dari 365 halaman dalam tahun.
Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. (Roma 8:17)
Seorang pengusaha besar memiliki anak laki-laki di luar pernikahannya yang sah karena sang istri tidak bisa memberikan anak laki-laki. Sang pengusaha besar ini ngotot untuk membawa anaknya tersebut masuk ke dalam keluarganya sebagai anaknya yang sah dan sebagai pewaris tunggal. Padahal sang pengusaha tersebut sudah memiliki 2 anak wanita yang pintar dan pandai. Bisa ditebak, akhirnya terjadi banyak keributan besar di dalam keluarga. Semua semata-mata hanya karena warisan besar yang ada di depan mata mereka semua saat membayangkan kepergian sang ayah.
Uang dan harta mampu membutakan mata banyak orang, dan manusia berlomba untuk memperolehnya walaupun harus melakukan berbagai macam dosa bahkan menyengsarakan orang lain.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-303, maukah anda dan saya menerima karunia Warisan Surgawi dari Allah Tuhan kita? Sekalipun saya pribadi belum pernah kesana dan kembali ke dunia untuk menceritakan kepada anda semua? namun kesaksian para Santo Santa sudah lebih dari cukup membayangkan Yerusalem baru yang luar biasa indah dan tenang di Surga.
Tidak ada cacian, tidak ada stress, yang ada hanya sukacita dan kedamaian hidup bersama Allah yang meraja. Dan Rasul Paulus sudah mengkonfirmasikan hari ini bahwa anda dan saya adalah ahli warisNya yang sah, karena anda dan saya adalah anak-anakNya! Namun ini butuh pembuktian bahwa anda dan saya layak, butuh perjuangan di dalam hidup ini. Bukan soal sikut menyikut lawan anda, justru sebaliknya membuktikan anda dan saya sanggup menunjukkan kasih bagai Kasih Yesus Kristus kepada umatNya. Dan pada saatnya tiba, Mahkota Kemuliaan akan di tambahkan kepada anda dan saya. Tuhan memberkati