Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-98 dari 365 halaman tahun 2019.
“…sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku.” (Yohanes 8:16b)
Apabila Roh Allah bekerja di dalam diri seseorang, luar biasa efeknya ?. Coba baca benar bacaan pertama pagi ini, salah satu kebijaksanaan yang Allah berikan kepada Daniel. Satu nyawa yang tidak bersalah diselamatkan dari kebusukan dan kebobrokan iman para tua-tua bangsa Israel pada masa itu! Para tua-tua yang seharusnya menjadi sosok figur contoh teladan karena mengerti Firman Allah, justru terbelenggu oleh kebodohan dan kedagingan mereka sendiri. Namun Roh Allah menegakkan kebenaran melalui Daniel.
Dalam bacaan Injil, kita membaca pertentangan antara Yesus dengan para Farisi (kelompok yang seharusnya memegang teguh dan melaksanakan Firman Allah). Ahli Taurat dan kelompok Farisi tidak bisa menerima bahwa Yesus sesungguhnya adalah Allah yang turun ke dunia. Padahal mereka melihat begitu banyak mukjizat yang Ia lakukan, yang seharusnya mampu membuat mereka berkata ya, Yesus sesungguhnya adalah Allah. Namun kebutaan rohani, kedagingan dan keduniawian sudah menutup mereka.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-98, korelasi kedua bacaan diatas ada pada apa yang kita kenal dalam Tritunggal Maha Esa, rangkuman sejarah pewahyuan Allah serta tanggapan iman manusia. Allah (Bapa) menyelamatkan manusia dalam Kristus (Putra) oleh Roh Kudus.
Kebijaksanaan mutlak dan tertinggi adalah milik Allah (Daniel digerakkan oleh Roh Allah). Yesus menegaskan ulang bahwa Ia bersama Bapa (lihat lagi diatas kutipan bacaan Injil pagi ini).
Selamat menikmati minggu terakhir menjelang Minggu Palma. Tuhan memberkati