TETAPLAH BERPENGHARAPAN!
Refleksi Harian Epiphany. Halaman ke-90 dari 365 halaman dalam tahun.
Yoh 7:30 Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.(Yoh 7:1-2,10,25-30)
Masih ingat refleksi harian dua hari lalu bagaimana rekan saya menguraikan bahwa sesungguhnya kita semua hendaknya berterima kasih kepada Yesus karena Ia masih bekerja di dalam hidup kita saat ini. Betapa seharusnya setiap hari hidup kita dipenuhi oleh puji-pujian dan ucapan syukur yang mendalam, karena tanpa campur tanganNya, hidup ini akan berakhir tanpa ada sukacita dan kekosongan, walaupun saat ini begitu banyak mungkin persoalan yang anda dan saya hadapi, atau bahkan mungkin seakan-akan begitu banyak ‘musuh’ di sekitar kita yg ingin anda dan saya jatuh.
Rupanya ini juga yang sudah ditulis di dalam penggalan bacaan pertama hari ini dari kitab Kebijaksanaan. (19) Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya. (20) Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan.” (Silahkan baca Keb 2:1,12-22).
Dengan sengaja kejahatan dan kekerasan ditujukan kepada orang-orang tertentu untuk sekedar menguji apakah benar ia anak Allah! Sama halnya dengan yang Yesus alami, namun jelas Firman Tuhan menulis tidak ada seorangpun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.
Belajar dari Tobit
Hidup manusia ada di tangan Tuhan. Jika Ia belum berkehendak, manusia akan terus menjalani hidupnya di dunia ini. Salah satu kisah di Alkitab yang sungguh menggema dalam diri saya adalah kisah Tobit. Bagaimana seorang yang sangat saleh, mengalami “kesialan” di dunia ini. Lagi santai rebahan, matanya ke tetesan kotoran burung dan menjadi buta. Dia stress bahkan jadi penuh emosional. One day dia meminta supaya Allah mencabut nyawanya, karena ia sudah tidak tahan menghadapi hidup ini. Namun karena ia sangat mengerti bahwa nyawanya adalah milik Allah, dia TIDAK bunuh diri, melainkan berserah kepada Allah dan TETAP menjalankan tugasnya sehari-hari di tengah-tengah stress yang ia hadapi. Jika anda baca sampai habis kitab Tobit, anda akan melihat berkat LUAR BIASA dari Allah! Dapat menantu yang cantik, bertemu secara pribadi dengan malaikat Rafael, bahkan ia dapat melihat lagi. Allah Bapa adalah Raja Pemulihan ?? Dia sanggup pulihkan hidup kita jika kita berlari dan berseru padaNya dalam kesetiaan dan pengharapan!
Menanti Waktu Tuhan
Halaman 90, waktu Tuhan bukan waktu manusia. RancanganNya belum tentu kita mengerti namun yang terbaik adanya! Seperti kisah penggalan dari Injil Yohanes hari ini; Yesus harus menemani dan mempersiapkan murid-muridNya lebih dahulu. Pada saat yang tepat; dimana semua sudah cukup mengenalNya, Ia kembali ke rumah Bapa dengan cara paling dahsyat dan merupakan pengorbanan paling berharga bagi kita umat manusia. Pada saat Yesus wafat di Salib; apakah Anda pikir para murid siap? I doubt it! Namun pengharapan akan Dia, dan hembusan Roh Kudus (Yoh 20:22) dari Yesus secara pribadi setelah Ia bangkit; mengembalikan semua keletihan, ketakutan dan kekuatiran mereka! Maukah kita juga terus penuh pengharapan dan bersiap2 menerima pencurahan Roh Kudus kembali saat perayaan Pentekosta tahun ini? Tuhan memberkati