Refleksi Harian Epiphany. Halaman ke-77 dari 365 halaman dalam tahun.

Maka bangkitlah ia dan pergi ke bapanya. Ketika masih jauh ayahnya telah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayah itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. Kata anak itu kepadanya:”Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebut anak bapa. Lukas 15:20-21 (Silahkan baca bacaan injil hari ini Lukas 15:1-3, 11-32)

Perikop injil hari ini Yesus menyampaikan perumpamaan tentang anak bungsu yang minta bagian warisan dari bapanya, kemudian pergi memboroskan harta miliknya, berfoya-foya sampai habis. Kemudian dia menyesal dan kembali ke bapanya.

Dikatakan bahwa bapanya sudah melihat anak bungsu itu dari jauh dan berlari mendapatkannya. Dapat kita lihat betapa bapanya sangat mengasihi anak bungsunya yang kurang ajar (minta warisan padahal bapanya masih hidup) itu, terlihat dalam cerita itu kalau bapanya selalu menunggu anaknya setiap sore berharap anaknya akan kembali. Begitu gembiranya bapa itu sehingga membuat pesta meriah. Demikian juga Bapa kita di surga yang selalu menantikan kita untuk bertobat dan kembali kepada-Nya. Kehendak bebas adalah pemberian Tuhan yang paling berharga untuk manusia, tetapi karena kehendak bebas itu pulalah yg dapat membuat manusia terjerumus dalam jurang dosa karena pilihan yang salah.

Adik mama saya yang bungsu, kami panggil om kancil karena gesit dan energetik semasa hidupnya seorang yang selalu menghindar kalau kami berbicara masalah rohani, dia bilang bahwa dia tidak tertarik hal-hal kerohanian, malah dia bilang dia punya agama pro setan. Karena kebiasaannya merokok sejak muda, dimasa senjanya dia kena lung cancer sampai perlu dibantu tabung oksigen. Akhirnya om kancil meninggal karena CA, keluarganya binggung mau di doain cara apa, akhirnya diputuskan minta tolong pastor paroki setempat untuk mendoakan karena istri dan anak-anaknya beragama Katolik. Dalam kotbahnya pastor mengatakan bahwa pastor ingat beberapa hari yang lalu om kancil datang ke pastor menerima sakramen tobat . Sebuah penghiburan buat keluarga kami karena ternyata om kancil sudah sempat bertobat dan percaya kepada Tuhan Sang Pencipta. Kami percaya Allah yang maharahim akan menerima om kancil ke kerajaan surga. In memoriam om Kancil Subrata.

Dihalaman 77, marilah kita mohon pengampunan atas dosa-dosa yang kita perbuat, terlebih di masa prapaskah saat ini. Percayalah Allah kita sangat mengasihi dan selalu menunggu kita kembali pada-Nya. Seisi surga akan berpesta saat seorang pendosa bertobat dan mau kembali ke jalan yang ditunjukkan oleh Yesus, Putra-Nya. Karena Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup.