Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-130 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

“Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu” (Yohanes 16:22)

 

Teringat kisah hidup ibu rohani saya, seorang beriman yang hidupnya penuh penderitaan. Seorang wanita yang menjadi single mother karena ditinggal oleh suaminya yang menikah lagi. Akhir hidupnya adalah puncak dari seluruh penderitaan yang dialaminya. Ia meninggal karena sirosis, kanker hati.

Penderitaan demi penderitaan ditanggungnya dengan kekuatan imannya kepada Yesus. Bahkan beberapa hari sebelum meninggal dia masih mengajak orang yang membezoeknya dengan lagu kesayangannya “Ku mau cinta Yesus selamanya”. Entah berapa orang yang sudah dia bawa kembali ke jalan kebenaran, ada yang hidupnya sudah rusak di bawa kembali menjadi seorang aktivis gereja.

Semua ini dilakukannya karena ibu ini mengimani bahwa Yesus yang sudah menebus dia dengan darah-Nya akan datang melihatnya kembali dan akan membuat dirinya mengalami kegembiraan yang tidak ada seorang pun yang dapat merampas kegembiraan itu dari padanya.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-131 ini mengajak kita untuk mau semakin mempercayakan hidup kita, anda dan saya pada tangan Yesus yang begitu mengasihi kita. Mari mengimani kalau penderitaan, dukacita akan berakhir saat Yesus kembali menemui kita. Semuanya akan berlalu dan kita akan mendapatkan kegembiraan abadi bersama Tuhan the only creator yang begitu mengasihi kita. Amin.