TETAPLAH BERBUAT BAIK
Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-195 dari 365 halaman dalam tahun.
“Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan tetap tinggal untuk selama-lamanya;” Mzm 37:27
Bacaaan Mazmur hari ini dari Mzm 37:3-40 sangat menguatkan. Dikatakan bahwa Tuhan adalah Allah yang tau apa yang diinginkan hati kita, yang tidak membiarkan kita mendapat malu, yang memelihara dan tidak pernah meninggalkan kita. Kata-kata ini keluar dari mulut seorang pemuda bernama Daud.
Tentu ia dapat berkata demikian karena telah mengalaminya dengan nyata besarnya kasih dan kuasa Tuhan. Tetapi Daud juga tahu ada hal-HAL yang harus ia lakukan untuk tetap memelihara hubungan pribadinya dengan Tuhan, tidak hanya menunggu menerima berkat dan rahmatNya turun dari langit. Salah satunya adalah yang Daud sebut di ayat 27, dimana dalam memelihara hubungan kita dengan Tuhan, kita juga harus berusaha melakukan apa yang baik dan menjauhi yang jahat. Ya kalau keadaan baik-baik dan lingkungan positif, gampang saja hal itu dilakukan. Tetapi bagaimana ketika kita dihadapi masalah plus orang-orang sekitar kita juga negatif, apakah kita tetap setia untuk tetap melakukan yang baik?
Itulah yang saya alami beberapa waktu lalu. Ketika di tempat kerja dipenuhi oleh suasana negatif, karena saat itu kami menghadapi banyak komplain dari customer yang sebenarnya bukan salah kita. Teman-teman di kiri kanan bekerja dengan emosi. Hari itu dipenuhi dengan kata-kata negatif dan sikap defensive. Bagi saya pribadi sulit untuk tidak terbawa melakukan apa yang “jahat”.
Puji Tuhan saya tidak perlu mengandalkan kekuatan sendiri. Karena tepat sekali Tuhan mengatur saat itu saya dapat pulang rumah untuk makan siang karena suami dan anak sedang di rumah (rumah saya dekat dengan kantor). Di rumah, saya merasakan kasih Tuhan melalui keluarga yang saya temui. Saat kembali ke kantor saya mendapat kekuatan baru untuk tidak terpengaruh emosi. Karena tidak ada gunanya juga saya emosi.
Seperti kata Daud, Tuhanlah yang akan memelihara saya, maka Ia akan bantu menyediakan jalan keluar. Yang perlu saya lakukan adalah tetap melakukan apa yg baik! Tanpa Tuhan saya tidak mampu, tapi bersama Tuhan Ia yang memampukan saya untuk tetap tenang dan bersukacita di atas situasi yang tidak mengenakkan.
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-195, kita diingatkan bahwa kasih dan rahmat Tuhan teramat besar. Tetapi seringkali kita terbawa untuk melakukan hal-hal yang negatif sehingga hati kita tertutup untuk merasakan kasih Tuhan. Daud selama hidupnya terus berjuang untuk memelihara relationshipnya dengan Tuhan. Mari kita selalu setia untuk melakukan apa yang baik, bukan dengan kekuatan sendiri, tetapi bersama Tuhan!