Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-257 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:14-15)

 

Cara-cara Tuhan seringkali bertolak belakang dengan pemikiran manusia. Allah Putra menjadi manusia melalui seorang bayi yang lahir di kandang hewan bukan istana, sang Mesias mengakhiri hidup-Nya di atas salib yang menurut manusia adalah hina.

Seperti Musa diperintahkan untuk membuat ular tembaga untuk menyelamatkan nyawa orang yang terpagut ular berbisa, demikian juga manusia akan mendapatkan keselamatan dengan meninggikan Allah dalam hidupnya.

Seorang Jonatan Christie peraih emas Asian Games saat diwawancara berkata, “Puji Tuhan, terima kasih kepada Tuhan yang maha kuasa, Tuhan Yesus Kristus yang menjadikan saya juara.” Ungkapan seorang anak muda usia 20 tahun yang mempunyai kerendahan hati dan iman yang dewasa mau mengakui bahwa atas seijin Tuhan dia boleh jadi juara. Dalam wawancara dengan orang tuanya diketahui bahwa Jojo adalah anak yang beriman, rajin berdoa, dan hidup mengandalkan Tuhan ditanamkan oleh kedua orang tuanya.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-257 ini mengajak kita, anda dan saya untuk meninggikan Tuhan dalam hidup kita. Mari kita biarkan hidup kita dibimbing oleh Roh Kudus yang memimpin hidup kita. Roh Allah yang ada dalam diri kita lebih besar dari segala kesulitan dan perjuangan yang kita jalani.

Hiduplah senantiasa bersyukur, jauhkanlah diri kita dari keluhan-keluhan yang cengeng. Peganglah janji Tuhan, Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Amin. Tuhan memberkati.