Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-19 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Katanya kepada Daud: “Engkau lebih benar dari pada aku, sebab engkau telah melakukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu.” (1 Samuel 24:17)
Membaca lengkap bacaan pertama hari ini, kita semua akan melihat betapa sesungguhnya Daud punya kesempatan balas dendam kepada Saul. Namun semangat takut akan Allah dan hormat akan orang-orang pilihanNya lebih dominan, sehingga Daud mampu mengambil keputusan yang tepat daripada sekedar memuaskan hawa nafsunya. Daud menunjukkan kasih!
Belasan tahun lalu, di dalam suatu tender, saya menolak men-supply produk ke salah satu peserta tender (sebut saja PT D) demi memenangkan tender tersebut. Ujung-ujungnya, tender tersebut malah dibatalkan ?. Beberapa bulan kemudian perusahaan dimana saya bekerja mengalami goncangan karena beberapa staf inti memilih keluar dan mendirikan perusahaan lain menjadi saingan kami sehingga ‘we are in deep trouble ??’. Luar biasanya di saat kesulitan seperti itu, direktur dari PT D, justru menawarkan membantu kami dengan mencoba menjualkan barang-barang kami. Singkat kata, kami akhirnya menjadi partner kerja selama bertahun-tahun.
Di satu kesempatan makan malam bersama, saya memampukan diri minta maaf atas apa yang sudah pernah saya lakukan kepada PT D, dan mengakui bahwa di dalam dunia bisnis pun, kerendahan hati dan kebenaran di hadapan Tuhan adalah segalanya!
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman 19 ini, maukah kita berani, melangkah seperti Daud untuk menjadi orang benar di hadapan Tuhan? Tuhan memberkati