Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-293 dari 365 halaman dalam tahun.

 

Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dilupakan Allah. (Lukas 12:6). Silahkan baca bacaan injil hari ini dari Lukas 12:1-7.

 

Dalam perikop ini Yesus menjelaskan pada para rasul dan kita semua pengikut-Nya, bahwa Allah sangat mengasihi kita ciptaan-Nya. Allah mengasihi semua makhluk di dunia, termasuk burung pipit dan terlebih manusia. Di bagian lain dari bacaan ini memperingatkan kita semua untuk takut pada Allah Bapa, karena perbuatan kita yang tidak dikehendaki-Nya dapat membuat Tuhan melemparkan kita ke neraka! Perbuatan yang tidak berkenan antara lain dilukiskan sebagai perbuatan munafik ( silahkan baca lagi refleksi harian Katolik halaman ke-290), sebab perbuatan munafik seperti yang digambarkan Yesus tentang kaum Farisi ini dapat menjadi penghalang orang lain mengenal Tuhan lebih dekat.

Seorang bapak yang begitu setia pada istri dan keluarganya pernah bercerita tentang pengalaman hidupnya. Bapak ini bekerja disebuah perusahaan asing yang cukup besar sebagai sales & marketing manager. Salah satu job descriptionnya adalah mengadakan pendekatan dengan klien perusahaan dan meng-entertain mereka. Termasuk dalam salah satu tugas sang bapak, adalah menjamu klien makan malam dan juga acara sesudah itu. Tapi karena kesetiaannya kepada istri dan keluarganya bapak ini tidak pernah terjerumus untuk mencoba hiburan yang mengarah kepada ketidaksetiaan kepada istrinya, walaupun tugas menjamu dan melayani klien itu tetap dilakukannya. Ketika ditanyakan apa yang menyebabkan dia begitu tangguh menghadapi godaan, dia menjawab bahwa dia orang yang takut akan Tuhan. Bila dia melakukan hal yang salah, maka anak-anaknya akan mencontoh perbuatannya itu.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-293 ini mengajak kita untuk takut kepada Allah dan bukan pada manusia, sekalipun manusia itu bisa menyusahkan bahkan membunuh. Setiap manusia akan kehilangan badannya tetapi Roh itu kekal, sehingga apalah artinya kehilangan tubuh dibandingkan kehilangan kebahagiaan abadi dan kehidupan kekal.