Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-26 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

“Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.” (Lukas 10:3)

 

Banyak orang senang kalau punya koneksi dengan pejabat, atau orang-orang penting yang punya kuasa. Kalau pergi kemana-mana, tinggal katakan, “Saya sahabatnya bapak X” dan berharap semua urusan menjadi lancar.

Ketika diberhentikan oleh polisi karena masuk jalur busway & menerobos lampu merah, dengan bangganya seorang bapak bersaksi kalau berulang kali dia bisa “lolos” karena menyebut dia adalah utusan seorang pejabat yang sedang menjalankan tugas.

Dalam bacaan injil hari ini, Yesus mengingatkan para rasul akan tantangan yang mereka akan hadapi. Sebagai rekan kerjaNya, mereka diutus dan diberi kuasa untuk memberitakan kabar gembira/membawa pesan damai. Jangan sampai mereka larut dengan pujian/kehormatan yang mereka terima dalam pelayanan-pelayanan mereka & terjebak dengan kekhawatiran atau tawaran-tawaran dunia untuk mengambil jalan pintas, ataupun menyalahgunakan koneksi & kuasa yang mereka miliki.

Di dalam setiap misa, pastur memberi berkat penutup & berkata, “Pergilah, kita semua diutus!” Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-26 ini, membawa damai adalah misi kita sebagai anak-anakNya, bukan memecah belah atau menjadi sombong rohani.

Mari kita gunakan kuasaNya yang menyertai langkah-langkah kita untuk membebaskan & memulihkan hidup kita semua dari belenggu dosa.