Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-299 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? (Lukas 12:56)
Perikop ini merupakan bagian dari pengajaran Yesus kepada orang banyak yang mendengar pengajaran-Nya kala itu. Sebenarnya ini suatu teguran kepada pengikut-Nya pada saat itu, tetapi tetap berlaku buat para pengikut Kristus hingga saat ini.
Buat kita, anda dan saya yang mengaku umat kristiani pasti mengetahui apa yang Tuhan kehendaki dari diri kita. Tuhan menghendaki kita semakin menyerupai Yesus dalam mengasihi. Mau menyangkal diri, memikul salib dan ikut Dia. Tetapi kita kadang masih saja mengikuti kedagingan kita, mengikuti tarikan dunia dan tergoda oleh bisikan iblis.
Itu sebabnya sampai Yesus menyebut “Hai orang-orang munafik”. Kadang-kadang kita masih mengikuti keegoisan kita, menunda-nunda perjalanan rohani kita bersama Yesus.
Seorang ibu setengah baya yang menjadi umat di sebuah paroki dikenal sebagai ibu yang sangat tekun beribadah. Ibu ini rajin ke misa harian tetapi tidak pernah mau diajak untuk kegiatan untuk kegiatan sosial bersama umat gereja. Tidak ada yang tahu latar belakang kehidupannya, umat hanya tahu ia hidup sendiri sebatang kara.
Suatu hari umat mendapati ibu ini sakit parah dan meninggal. Mereka kemudian mendapati bahwa tempat tinggalnya penuh dengan barang rohani yang menunjukkan betapa ibu ini mengasihi Tuhan. Umat menaruh hormat atas kehidupan rohani ibu itu tetapi mereka menyayangkan kenapa ibu tersebut tidak pernah berbagi pengalaman kehidupan rohaninya sampai akhir hidupnya.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-299 ini mengajak kita untuk waspada. Tidak seorangpun tahu masih berapa banyak waktu yang kita punyai. Jangan mengambil resiko dengan menunda-nunda atau berlagak masa bodoh atau berpura-pura bodoh. Kita harus mulai melangkah bersama Yesus, melakukan perbuatan kasih bagi sesama, membawa kabar sukacita bagi orang disekeliling kita melalui pengajaran atau evangelisasi. Tuhan Yesus memberi tugas perutusan kepada para pengikut-Nya untuk mengajak orang-orang menjadi murid Kristus. Sudahkah itu kita lakukan?