Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-5 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh. Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya. (1 Yohanes 3:14-15)

 

Silahkan baca selengkapnya bacaan pertama dari 1 Yohanes 3:11-21 dan bacaan Injil dari Yohanes 1:43-51.

Rasul Yohanes mau memperingatkan pengikut Yesus termasuk anda dan saya, bahwa Tuhan Yesus datang kedunia menebus dosa semua manusia dan membebaskan dari maut. Tetapi sesudah penebusan itu setiap orang wajib mengasihi saudaranya supaya tetap menerima hidup kekal bersama Dia di surga.

Sedangkan bacaan Injil hari ini menceritakan tentang Natanael yang mula-mula meragukan Yesus menjadi begitu terkesan sampai kemudian memanggil Yesus sebagai Rabi. Yesus dengan keAllahanNya mengetahui siapa sebenarnya Natanael. Arti kiasan “duduk dibawah pohon ara” dalam budaya Yahudi berarti membaca buku taurat. Dengan kata lain Natanael adalah seorang Yahudi yang hidupnya benar, mendalami ajaran Taurat dan hidup sesuai ajaran Taurat. Kemudian Yesus mengajak beberapa orang termasuk Natanael untuk ikut dengan Dia untuk belajar dan mengasihi sesama melalui perbuatan kasih.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-5 ini mengajak anda dan saya untuk berbuat kasih kepada sesama. Tidak cukup menjadi orang baik yang tidak menyusahkan orang lain untuk bisa masuk kerajaan Allah di surga tetapi harus disertai juga dengan perbuatan baik kepada sesama. Yesus sendiri yang mengajarkan hal itu, dan Yohanes yang mengingatkannya.