Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-341 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Setelah Yesus masuk kedalam sebuah rumah, datanglah kedua orang buta kepada-Nya. Yesus berkata kepada mereka, “Percayakah kalian, bahwa Aku dapat melakukannya?” Mereka menjawab, “Ya Tuhan, kami percaya”. Lalu Yesus menjamah mata mereka sambil berkata, “Terjadilah padamu menurut imanmu”. (Matius 9:28-29)
Melihat perikop Yesus menyembuhkan dua orang buta yang mengikutiNya dan disembuhkan di dalam sebuah rumah, apakah arti semua ini?
Banyak penyakit yang disebabkan oleh pikiran, bahkan stress dapat menyebabkan maut seperti stroke atau serangan jantung.
Kali ini Yesus seakan mau mengingatkan kita semua, anda dan saya untuk mau percaya dan dengan iman menyerahkan semua persoalan kita kepada Dia. Ambillah waktu terbaik untuk masuk dalam ruangan hati kita untuk bertemu Dia dalam keheningan, bercakap-cakaplah dengan Yesus, serahkan semua beban pada-Nya. Yakinlah tidak ada persoalan yang terlalu besar bagi Dia. Dan ajak juga orang-orang yang berbeban kepada-Nya maka Yesus akan mencelikkan mata hatimu dan temanmu juga.
Seorang ibu katakan saja bernama Cathy suatu hari kepada seorang pastor bercerita bahwa hidup keluarganya tidak damai walaupun keluarganya berkelimpahan harta. Tiap kali bertemu dengan suaminya ada saja yang diperdebatkan.
Pastor itu mengajarkan doa kontemplasi. Mula-mula Cathy tidak merasa ada perubahan, tapi Cathy tetap bertekun. Sampai setahun berlalu Cathy berjumpa lagi dengan pastor yang mengajarinya doa kontempasi, Cathy bercerita bahwa dia merasakan buah-buah doanya mengajarkan dia kesabaran dan penguasaan diri. Sekarang hubungannya dengan suaminya lebih baik karena Cathy bisa lebih sabar & dapat menahan diri kalau suaminya mengajak berdebat, dan suaminya pun ikut mengalami perubahan sikap juga sehingga membuat hidup keluarga mereka menjadi lebih damai sejahtera.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-341 ini mengajak kita, anda dan saya untuk mau tekun dan berkomitmen untuk meluangkan waktu menghadap Tuhan bercakap-cakap dengan Dia, melibatkan Dia dalam persoalan hidup kita. Maka percayalah hidup kita akan damai, bebas dari penyakit yang diakibatkan oleh stress dan mata hati kita akan lebih jelas ‘melihat’ apa yang rencana Tuhan bagi kita dan bagaimana mencapai rencana-Nya dengan baik. Tuhan memberkati hari-hari kita semua. Amin.