Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-313 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. (Yohanes 2:22)

 

Hari ini gereja Katolik merayakan pemberkatan Gereja Basilik Luteran. Dalam konteks sejarah Gereja Kristen, basilik ini merupakan basilik agung yang pertama, yang melambangkan kemerdekaan dan perdamaian di dalam Gereja setelah tiga abad lebih berada di dalam kancah penghambatan dan penganiayaan kaisar-kaisar Romawi yang kafir.

Lebih dari 300 tahun? Bisa Anda bayangkan? At least 4-5 keturunan berlalu, baru berkurang dan hilang yang namanya penganiayaan terhadap jemaat Allah yang percaya akan Yesus Kristus. Kekuatan bertahannya Gereja semata-mata karena percaya akan kesaksian para Rasul dan Kitab Suci seperti yang terungkap di dalam kutipan Injil diatas. Nubuat Yehezkiel pun mengatakan (ayat 9) “Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk hidup yang berkeriapan di sana akan hidup.” Selama Firman Allah mengalir di dalam hidup kita dan kita membiarkan Firman tersebut menyelimuti kita; Anda dan saya diselamatkan.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-313, di negara-negara dimana Gereja mengalami tantangan dan minoritas, di setiap misa pasti penuh dan banyak orang beribadah dengan khusuk (contoh aja di Indonesia, kalau mau ibadat Jumat Agung, 2 jam di muka sudah harus datang, right?). Sebaliknya, di negara-negara yang tadinya Gereja merupakan mayoritas, malah banyak akhirnya dijual karena hampir tidak ada umat yang hadir.

Apakah Anda dan saya yang sekarang membaca refleksi harian ini mau membiarkan iman kita hanyut akan kebodohan dunia? Atau kita akan merefleksikan diri kita, dan bangkit melayani Dia dan FirmanNya dengan sepenuh hati? Tuhan memberkati.