Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-284 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging?” (Galatia 3:3)
Kita sering mendengar kesaksian orang-orang yang berpuasa untuk mendapatkan pekerjaan: memasang lilin di depan patung Bunda Maria untuk memohon kesembuhan atau berdoa untuk mendapatkan pasangan hidup atau bahkan untuk mencari spot parkir, dimana banyak doa & permohonan itu terkabul dari yang paling sederhana/sepele sampai yang sungguh kita sadari itu adalah mukjijatNya.
Kita sering melihat ke sekeliling banyak dari mereka yang telah mendapat pasangan hidup, mengeluh bahwa hidupnya tidak bebas, lalu memutuskan bercerai dengan mudahnya karena merasa tidak cocok lagi. Pekerjaan yang sudah didapatkan sering menjadi alasan kesibukan untuk tidak bisa mengikuti Ekaristi atau pelayanan, atau mendengar mereka yang sudah mengalami kesembuhan, malah kembali kepada kebiasaan-kebiasaan & pola makan/hidup yang tidak sehat lagi. ?
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-284 ini, apakah kita menganggap semuanya bisa terjadi karena hebatnya doa kita, atau besarnya persembahan kita? Atau kita sungguh menyadari semua karena Dia yang layakkan kita untuk terima anugerahNya?
Ketika kita meminta, mengetuk & mencari hatiNya, bukankah kita sedang belajar arti sebuah kesetiaan, kerendahan hati & penyerahan diri di hadapanNya.
Mari kita mohon Roh Kudus untuk selalu membimbing kita agar bijaksana dalam meresponi dan mengelola setiap jawaban doa2 & permohonan2 yang kita panjatkan. Dan pada akhirnya, agar kita dapat kembali mempertanggungjawabkan semuanya di hadapanNya. ??