Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-193 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat…” (Matius 10:7)
Perjalanan pertobatan St Yohanes Gualbertus yang kita rayakan sungguh menarik untuk kita renungkan, terutama ketika anda dan saya mendalami bacaan-bacaan melalui refleksi harian Katolik hari ini.
Beliau adalah keturunan bangsawan yang memiliki dendam membara karena kakak laki satu-satunya dibunuh oleh sahabat kakaknya. Saat akan melakukan pembalasan, dan saat itu hari Jumat Agung, Yohanes tidak kuasa untuk melampiaskan dendamnya. Ia justru mengampuni dan bertekuk lutut di Salib Yesus dan mengerti kenapa Yesus memilih wafat di kayu Salib demi semua orang baik yang mencintaiNya maupun membenciNya.
Nabi Hosea hidup pada jaman di mana bangsa Israel sedang mengalami kekacauan akibat tidak mengandalkan Tuhan. Ia terus mengingatkan bahayanya, namun terlambat dan kehancuran Kerajaan Utara dalam pembuangan ke Asyur tidak bisa dihindarkan. Tidak mengandalkan Tuhan, besar akibatnya, kira-kira ini pesan Nabi Hosea!
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-193, renungan dimulai dengan kutipan ayat di atas. Sabda Yesus yang meminta anda dan saya untuk melangkah dan membagikan Kabar Gembira, yaitu Kabar tentang Yesus sendiri!
Coba lihat pengalaman St Yohanes Gualbertus. Dari seseorang pendendam dan bangsawan, memilih kaul kerendahan hati dan mengampuni musuhnya, tidakkah ini sama dengan karakter Yesus kita?
Maukah anda dan saya berani melangkah pergi dan mewartakan kabar gembira seperti St Yohanes Gualbertus dan Nabi Hosea? Mengingatkan teman-teman di sekitar kita bahwa Kerajaan Allah sudah dekat dan pentingnya mengandalkan Dia?
Tuhan memberkati