Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-285 dari 365 halaman dalam tahun.
Aku berkata kepadamu: Sekalipun dia tidak mau bangun dan tidak mau memberikan sesuatu meskipun ia itu sahabatnya, namun karena sikap sahabatnya yang tidak malu-malu itu, pasti ia akan bangun dan memberikan apa yang dia perlukan (Lukas 11:8). Baca selengkapnya bacaan hari ini dari Lukas 11:5-13.
Bacaan refleksi harian Katolik pagi ini melukiskan bagaimana seseorang akan membantu sahabatnya yang dengan tidak malu atau sungkan meminta pertolongannya. Dengan perumpamaan ini Yesus hendak menerangkan bahwa hubungan-Nya (dan Bapa-Nya) dengan para murid dan pengikut-Nya bahkan kepada kita dapat dicapai melalui doa. Satu diantaranya diajarkan Yesus melalui doa Bapa Kami.
Kaitan bacaan di atas yang melukiskan orang yang tidak malu dan sungkan meminta bantuan sahabatnya melukiskan bagaimana kita bertahan dalam berdoa. Memang Tuhan maha tahu akan semua kebutuhan kita umat-Nya, tetapi seorang bapak yang mengenal baik anaknya dan semua kebutuhannya, pasti akan mendengar permintaan anaknya.
Mengenang kembali pengalaman hidup memberikan rasa syukur yang tak terhingga untuk penyertaan Tuhan dalam hidup kita. Tahun 2004 adalah tahun terberat bagi saya dan keluarga. Saya harus mengelola usaha toko kecil dari pagi hingga sore dan harus kerja sambilan dari jam 10 malam hingga 3 pagi. Di saat ini saya dan istri saya nyaris tidak pernah bertemu muka karena istri saya berangkat kerja saya masih tidur, dan kami hanya ketemu waktu makan malam sebentar karena saya perlu tidur 2 jam sebelum pergi kerja lagi jam 10 malam.
Saat itu istri saya terus menerus berdoa agar saya diberi hidup yang normal. Doa yang terus menerus dan disertai air mata itu akhirnya Tuhan kabulkan 8 tahun kemudian. Saya mendapat pekerjaan fulltime yang membuat kami bisa berangkat kerja bersama dan sorenya saya bisa jemput istri saya untuk pulang bersama. Kami percaya Tuhan mendengar dan menghargai ketekunan kami berdoa, puji Tuhan terkabul dengan luar biasa.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-285 ini mengajak kita bertahan dalam doa. Doa yang terus menerus dan persisten akan membuahkan hasil bilamana sejalan dengan rencana Tuhan. Hasil yang pasti akan baik bagi kita ataupun juga bagi orang lain yang kita doakan. Jika ternyata belum berhasil juga, kita harus percaya bahwa Bapa kita di surga tahu apa yang terbaik untuk kita sesuai dengan rancangan-Nya bagi kita atau orang yang kita doakan.