Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-256 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat. Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” (Lukas 6:35-36)
Biasanya banyak keuntungan diberikan orang/perusahaan ternama bagi orang-orang yang bekerja pada mereka. Begitu juga dengan kita yang mengikuti Yesus, melayani Raja alam semesta.
Bacaan hari ini mengingatkan bahwa mengikuti Yesus bukan hanya menerima yang enak-enak saja. Kita juga dituntut untuk panggul salib dan sangkal diri dalam mengikutiNya. Yesus berkorban di kayu salib bukan hanya bagi anda dan saya, tetapi juga bagi orang-orang yang belum percaya padaNya, bagi orang-orang yang cacat, terpinggirkan, bahkan juga bagi mereka yang menjahati kita. Pengorbanannya adalah bagi seluruh umat manusia.
Sekali waktu saya kesal sekali, karena saya merasa direndahkan oleh teman kerja saya. Saking kesalnya, saya menunggu waktu untuk balas dendam, menunggu kapan dia butuh bantuan saya dan saya siap menolaknya. Untungnya saya ga mendapat kesempatan tersebut, dan Roh Kudus mengingatkan saya terus menerus untuk memaafkan. Memang susah untuk mengasihi orang yang menyakiti kita, tetapi justru itulah yang dikehendaki Tuhan. Dengan kekuatan manusia, kita tidak mampu, tetapi sebagai pengikut Yesus, kita cukup spesial dan akan dimampukan untuk melakukan hal2 berat untuk ukuran manusia.
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-256 ini, mari kita syukuri setiap keistimewaan yang kita terima sebagai pengikut Kristus. Kita dipanggil untuk menyalurkan berkat2 Tuhan yang kita terima kepada orang-orang di sekeliling kita, termasuk kepada orang-orang yang terpinggirkan dan yang menjahati kita.