Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-348 dari 365 halaman dalam tahun.
“Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah firman TUHAN, dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel.” (Yesaya 41:14)
Saya jadi teringat sharing teman saya tentang sebuah buku yang berjudul “si cacing dan kotoran kesayangannya.” Di dalam bukunya diceritakan tentang bagaimana si cacing diajak oleh sahabatnya ( yang bukan cacing ) untuk menikmati indahnya surga tapi cacing menolak karena dia lebih suka tinggal di dalam kotoran yang menjadi makanan & tempat tinggalnya.
Dalam kitab Yesaya yang kita renungkan di refleksi harian Katolik hari ini, sosok cacing, ulat sebagai binatang kecil yang kotor dan menjijikkan dipakai untuk menggambarkan keadaan bangsa Israel yang pada waktu itu ada dalam pembuangan babel.
Terlepas dari segala keadaan & kelakuan mereka ( & kita ) yang menyimpang, Tuhan memandang hidup kita semua berharga di mataNya. Tuhan ingin agar kita kembali kepadaNya, hidup akrab bersama dia, agar kita menjadi anak kesayanganNya.
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-348 ini, dengan menyadari siapa kita ini sesungguhnya, bagaimana ketika kita masih berlumuran dosa, ketika kita tidak berdaya untuk berjuang sendiri, ketika orang lain memandang kita tidak berharga, Dia tetap mengasihi, menolong & menebus kita!
Tuhan, kiranya dengan kesadaran yang kami miliki ini, bantulah kami untuk menjalani hidup baru kami dengan tidak gentar dan tidak menoleh pada kehidupan lama kami.. hanya dalam Engkau, kami bermegah & bersorak sorai!