PESTA SALIB SUCI
Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-257 dari 365 halaman dalam tahun.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yohanes 3:16)
Menarik sekali melihat perjalanan bangsa Yahudi. Di depan mata mereka melihat bagaimana Allah turun tangan melakukan berbagai keajaiban (sampai 10x) dan di tutup dengan terbelah nya laut Merah demi membebaskan mereka dari Mesir. Namun begitu perjalanan panjang dialami, kelaparan melanda – langsung protes dan marah sama Allah. Hanya karena urusan perut dan haus! Lupa semua keajaiban dan mukjizat yang Ia lakukan. Allah turun tangan, dan yang kali ini Ia lakukan adalah suatu TANDA yang ribuan tahun kemudian terulang, KARYA PENYELAMATAN manusia. Apa itu? SALIB
Salib adalah lambang penghinaan besar-besaran pada zaman Yesus hidup. Bagi mereka yang dihukum dengan mati di salib itu = penjahat kaliber besar, musuh negara dan pengacau. Karenanya, hanya dengan disalib, mereka mengalami penghinaan di dunia ini sebelum mati atas kesalahan dan dosa2 mereka. Luar biasanya, Yesus memilih melalui jalan tersebut demi menumpahkan darahNya dan menyelamatkan anda dan saya. Dia pegang komitmenNya walau harus menderita. Dia tidak perduli kalau harus menanggung cercaan, rasa malu dan penghinaan. Karena Dia tahu, hanya dengan ini semua, manusia ciptaanNya dipulihkan! Jembatan yang terputus antara Surga dan neraka, kembali tersambung.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-257, mari kita lihat rosario di saku kita, rosario yang digantung di depan kaca mobil kita atau mungkin salib yang ada di dalam rumah kita. Renungkan Sang Manusia yang tergantung disana. Coba jawab pertanyaan ini, seberapa penderitaan dan rasa malu yang Ia alami? Tidak hanya sakit fisik mengalami tusukan, pukulan, cambukan dan kepala yang berdarah, namun juga kekecewaan ditinggal para muridNya, luka batin melihat banyak orang yang seminggu sebelumnya melambai-lambaikan daun palma menyambutNya bak Raja, semua berubah! Apa yang membuat Ia bertahan? Komitmen demi menyelamatkan anda dan saya! Selamat Pesta Salib Suci, selamat merenungkan bagaimana komitmen kita di dalam melayani sesama dan melayani Tuhan. Tuhan memberkati