Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-229 dari 365 halaman dalam tahun.

 

“Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu…” (1 Petrus 2:16)

 

MERDEKAA!! Teriak para pejuang kemerdekaan saat saya nonton film kemerdekaan sewaktu kecil dulu. Satu-satunya yang saya ingat, merdeka itu berarti terlepas dari kungkungan penjajah. Wajah para pejuang luar biasa bahagianya, sambil memang bambu runcing berikatkan bendera merah putih meneriakkan kata-kata “merdeka” ke teman-temannya.

Bacaan refleksi harian Katolik hari ini, justru kebalikannya. Bangsa Yahudi memang hidup merdeka semenjak dipimpin oleh Musa sampai dengan Raja Zedekia (2 Raja-raja). Namun setelah itu, sampai dengan hitungan waktu di bacaan Injil hari ini, mereka hidup dibawah penjajah. Pemuka bangsa Yahudi tentu saja tidak senang, mereka menolak untuk tunduk dibawah pemerintah jajahan, dan tidak mau membayar pajak (bacaan Injil). Ajaran Tuhan Yesus sangatlah sederhana, kita tetap bisa hidup merdeka di dalam Tuhan (bacaan kedua), karena pemerintah dapat beralih, namun Tuhan tetap sama (bacaan pertama). Tugas kita adalah tetap tunduk pada pemerintah, dan tetap setia pada Tuhan (bacaan Injil).

Pertanyaannya seberapa banyak orang benar-benar hidup merdeka di era kemerdaan ini? Banyak orang yang menyalahgunakan kemerdekaan yang diberikan pada mereka. Sudah merdeka, tapi tetap menipu pajak. Mentang-mentang sudah merdeka, malah menjadi preman yang tidak mau tunduk pada pemerintah.

Setelah dibaptis, kitapun telah merdeka di dalam Tuhan. Sebuah kejadian nyata, saya pernah mendengar ceramah seorang pewarta yang mengatakan, “Apabila saya sudah dibaptis, tidak masalah saya mau bikin dosa apapun, pergi ke tempat pelacuran, dsb, maka saya pasti akan masuk surgaaaa!!” Atau saya pernah mendengar, seorang tim pelayan yang tidak mau tunduk pada ketuanya, karena ia cuma mau mendengar perintah Tuhan.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-229, masalah hidup adalah biasa, namun Tuhan kita yang luar biasa. Sekali lagi kita diingatkan, hiduplah seperti orang yang merdeka, karena kita telah merdeka di dalam Kristus. Namun, merdeka dalam Tuhan bukan berarti bisa hidup seenak jidat. Ini jelas-jelas senada dengan yang Petrus tulis di bacaan pertama, “Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.” (1Petrus 2:16)