MENERUSKAN SUKACITA
Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-138 dari 365 halaman dalam tahun.
“Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu; tinggallah di dalam kasih-Ku itu. Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.” (Yoh 15:9-11)
Minggu lalu saya ke satu komunitas dan mendengar sharing seorang bapak yang berusaha selalu menjaga ketenangan dan tidak cepat marah walaupun anak-anak nya berbuat salah atau malas. Seberapa bandel anak-anaknya; ia akan terus menasihati tanpa menyakiti anak-anaknya. Dan sifat ini dia terus lakukan sejak dia masih muda. Usut punya usut ternyata waktu beliau masih muda; ia pernah nakal bawa mobil koko nya dan nabrak. Dia sudah ketakutan. Tapi koko nya tidak marah namun tegas mengingatkan bahaya nya nyetir tanpa memperdulikan tanggung jawab. Si koko memperlihatkan bahwa marah-marah tidak ada gunanya, toh mobil sudah ketabrak. Ini sifat bijaksana dan sabar, sifat yang di pimpin oleh Roh Kudus. Banyak hal positif yang bisa ia ambil dari sikap koko nya yang di pimpin oleh Roh Kudus; yang selalu menjaga ketenangan, damai dan lemah lembut di dalam keluarga; satu yang ia rasakan sukacita selalu ada di tengah-tengah mereka.
Refleksi harian Katolik halaman ke-138; “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya.” Mari kita terus belajar menuruti perintahNya, hidup di dalam KasihNya sehingga dalam setiap tutur kata dan perbuatan, mencerminkan Kasih Allah yang meneduhkan.
Tuhan memberkati