Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-109 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. (Yohanes 6:44)

 

Sida-sida dari Etiopia di dalam kisah Rasul pagi ini mengalami keselamatan dari Tuhan Yesus. Semua bermula hanya dari rasa ingin tahu, dia mencari dan menemukan. Bahkan, inisiatif sendiri untuk mengajukan diri dibaptis, dalam arti mengikatkan diri sendiri untuk mengenal dan mengikuti Tuhan Yesus lebih lagi. Inilah arti mendengar, menerima dan bertanggung jawab atas panggilan Tuhan di dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak orang berpikir bahwa panggilan itu hanya dimulai saat seseorang memutuskan dirinya bertobat. Apa benar? Coba bandingkan kalimat diatas dengan sharing dibawah ini.

Seorang teman bercerita sejak kecil sudah ikut ke gereja bersama almarhum orang tuanya. Saat menginjak remaja ia mengakui bahwa ia memiliki banyak keingintahuan akan Allah sehingga ia sering aktif di kelompok anak muda. Namun ia selalu menganggap Tuhan Yesus hanya berfungsi saat ia butuhkan. Misalnya mau ujian, ya dia berdoa. Dia mengatakan bahwa sepertinya ia baru sungguh-sungguh merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup nya justru saat dia sudah berkeluarga dan meninggalkan kehidupan lamanya. Jadi, apakah ia hanya dipanggil setelah ia berkeluarga?

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-109, pertanyaan yang menarik untuk dibahas adalah, apakah seseorang benar-benar tidak dipanggil oleh Tuhan Yesus ataukah lebih kepada tidak sungguh-sungguh mendengar panggilanNya? Karena sesungguhnya panggilan Allah bisa dimulai dari sekecil atau sesederhana seperti rasa ingin tahu.

Mari kita semangati diri kita untuk terus setia di dalam panggilanNya. Tuhan memberkati