Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-326 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“kataNya: “Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! Tetapi sekarang hal itu tersembunyi bagi matamu.” (Lukas 19:42)
Ketika sedang tenang menyetir di jalan, mobil kamu tiba-tiba diselip oleh mobil lain. Bagaimana reaksi kamu? Mengumpatkah? ?Ketika bos bilang, “kamu tolong ke kantor saya, ada yang ingin saya bicarakan dengan kamu”. Bagaimana respon awalmu mendengarnya? “Wah salah apa ya aku?” ?Atau ketika kamu datang ke sebuah pesta, dan seorang yang kamu kenal baik tidak menyapa padahal kamu yakin dia melihat kamu di sana, perasaan kamu langsung bagaimana saat itu? Tersinggungkah? ?
Jika “kedamaian” dalam hati kita tergantung pada situasi di sekeliling kita, pada apa kata orang dan bagaimana orang memperlakukan kita, bukankah suasana hati dan raut wajah kita akan seperti saklar lampu? (Yang gampang berubah, tinggal dipencet tombol on & off nya, sinar wajah kita akan berubah. Saat dipuji, kita senyum. Saat tidak disapa, kita merengut). Ini hanya contoh, tapi kita dan Tuhan yang paling mengenal bagaimana diri kita.
Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-326 ini, mari kita berdoa mohon pimpinan Allah Roh Kudus agar kedamaian hati kita dibangun di atas relasi kita yang teguh dengan Tuhan dan diberi kepekaan untuk selalu merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup kita sehingga kita dapat memandang hal-hal yang terjadi di sekeliling kita dengan kacamata iman. ?