Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-59 dari 365 halaman tahun 2019.
Jangan berkata: “Memang belas kasihan-Nya besar, dosaku yang banyak ini pasti diampuni-Nya.” Sebab baik belas kasihan maupun kemurkaan ada pada Tuhan, dan geram-Nya turun atas orang jahat. (Sirakh 5:6)
Bacaan hari ini menjadi sebuah wake up call kepada banyak dari kita yang santai saja dalam mengikuti Yesus. Kita jangan setengah-setengah dalam mengikuti Yesus: hari Minggu hidup kudus, enam hari lainnya hidup kudis; berjuang menyenangkan hati Tuhan, tetapi juga selalu cari kesempatan untuk memuaskan hawa nafsu dan ego pribadi; satu hari sangkal diri panggul salib, hari lainnya menikmati berkubang di dalam dosa.
Sebagai anak-anak Allah, kita dituntut untuk membangun sebuah relasi yang intim, akrab dengan Allah Bapa kita. Baca Kitab Suci, doa tiap hari, memupuk kepekaan hati terhadap sapaan Allah tidak boleh kita abaikan.
Allah memang maha rahim, namun Yesus akan datang kembali ke dunia sebagai Hakim. Di saat itu, Ia tidak akan memberikan pengampunan lagi, melainkan menentukan bagaimana kita melalui eternity: bersama Dia, atau terpisah dari-Nya. Saat-saat sekaranglah, kita harus hidup kudus, berharap kepada kerahiman ilahi, mengakukan dosa dan meminta pengampunan.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-59 mengajak kita untuk bangun, bergegas meninggalkan kehidupan dosa, meminta pengampunan atas dosa-dosa kita, juga siaga agar tidak kembali tergoda untuk melanggar / melalaikan perintah-Nya.