BANGKIT DAN MENANG

Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-180 dari 365 halaman dalam tahun.

 

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. (2 Tim 4:7-8)

 

Siapa yang tidak pernah mendengar nama St Petrus dan St Paulus rasul? Hampir semua yang membaca refleksi harian ini saya percaya pernah mendengar, bahkan mungkin sebagian tahu sekali hal-hal unik dari mereka. Misalnya, kalau mendengar nama St Petrus pasti yang gampang diingat apa? Ayam berkokok? Batu karang? Bagaimana dengan St Paulus? Tukang jagal pengikut Kristus ??.

Pada umumnya yang mudah di ingat adalah sisi-sisi negatif nya, benar?? That’s ok! Malah bagus, setidaknya ada yang Anda ingat ?, dan luar biasanya, orang-orang seperti itu malah dipilih Allah untuk menjadi tokoh-tokoh besar di dalam Perjanjian Baru. Petrus adalah Bapa Paus pertama Gereja Katolik, super penting! St Paulus? Tidak kalah penting, satu-satunya murid di luar ke-12 Rasul (setelah Matias terpilih menggantikan Yudas) namun memegang gelar Rasul karena Tuhan Yesus turun tangan sendiri untuk mempertobatkan beliau (lihat Kis 9:5, Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” KataNya, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu”) dan menerima penyembuhan melalui Ananias.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-180, apa yang membuat mereka berdua berbalik 180 derajat (halaman 180 dan 180 derajat ? bukan kebetulan!) dan berani teguh membela Yesus Kristus dan GerejaNya? Tidak lain karena komitmen di dalam pertobatan mereka dalam mengikuti kebenaran sejati.

Saya teringat pengajaran belasan tahun lalu saat di KPKS, kata metamelestai digunakan untuk menggambarkan rasa bersalah Yudas. Namun kata tersebut lebih mengarah kepada merasa bersalah dan menyalahkan diri terus menerus tanpa mau bangkit!

Berbeda dengan kata penyesalan yang digunakan dalam menjelaskan sikap Petrus saat ia menerima kenyataan sudah menyangkal 3x sebelum ayam berkokok. Kata yang digunakan adalah metanoein (metanoia), berubah arah. Dan Petrus melihat berbagai kuasa Allah yang turun (silahkan baca bacaan pertama dari Kisah Para Rasul) bagaimana malaikat Allah turun dan membebaskan ia dari penjara. Demikian pula dengan Paulus. Itulah sebabnya Paulus bersukacita di dalam bacaan kedua hari ini karena ia sanggup menjaga imannya dan diberi kesanggupan mengatasi penganiayaan yang ia alami, bukan karena kehebatannya, namun karena mengerti siapa yang ia ikuti.

Pertanyaan yang tersisa, mana yang anda dan saya mau ikuti? Penyesalan ala Yudas? Atau perubahan arah menuju kebenaran sejati? Selamat hari raya St Petrus dan St Paulus Rasul, Tuhan memberkati!