Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-95 dari 365 halaman dalam tahun 2018.

 

Mereka terkejut dan takut, karena menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Mengapa kamu terkejut, dan apa sebabnya timbul keragu-raguan didalam hatimu?” (Lukas 24:37-38)

 

Kita tentunya sedikit heran mengapa para murid tidak mengenal penampakan Yesus setelah kebangkitan-Nya, sang Guru yang mereka ikuti selama hampir 3 tahun? Yesus menampakkan diri dengan tubuh mulia yang juga akan kita miliki pada saatnya nanti.

Kadangkala kita bertemu orang yang tidak percaya Tuhan yang dengan nada menantang bertanya, “Kalau Tuhan memang ada coba perlihatkan pada saya!” Itulah macam kesombongan yang menjatuhkan manusia dalam dosa asal. Manusia yang mempunyai keterbatasan panca indera dengan sombong mau ‘melihat‘ Allah yang ada dalam alam Roh.

Saya bertemu seorang teman kerja yang hidupnya pernah jatuh dalam segala perbuatan tidak baik, melawan orang tua, seks bebas, drug addict sampai urusan dengan polisi. Dari curhatnya ternyata orang tuanya membaptis dia sejak kecil di gereja Katolik, dia dan kakaknya.

Tapi kehidupan membawa dia menjadi seorang yang ‘liar dan temperamental’, apalagi setelah dia mengerti bahwa dirinya hanya anak adopsi. Hidupnya berubah saat papa angkatnya meninggal dan dia dikaruniai seorang anak. Ada sebuah penyesalan yang membuatnya bertobat dari perbuatan jeleknya, padahal sewaktu bapaknya masih hidup selalu menasehati dirinya.

Para murid berubah hidupnya dari penjala ikan menjadi penjala manusia, dari orang yang penakut menjadi berani mempertaruhkan hidupnya demi mewartakan kabar gembira karena melihat perbuatan kasih Yesus.

Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-95 ini mengajak kita, anda dan saya yang sudah mengenal dan mengimani ajaran dan pengorbanan Yesus bagi semua manusia untuk tidak ragu lagi untuk bertobat dari manusia lama kita, untuk hidup dan berjalan di jalan yang di tunjukkan Yesus, serta menyerahkan diri dibimbing oleh Roh Kudus.

Percaya dan tidak ragu-ragu kalau Tuhan sanggup mengubah hidup seseorang dari yang tidak baik, asal hati mau terbuka, sebab Dia datang untuk menyelamatkan domba-domba-Nya yang hilang.