Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-341 dari 365 halaman dalam tahun.

 

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku : Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (Matius 7:21). Silakan baca selengkapnya bacaan injil hari ini dari Injil Matius 7:21,24-27.

 

Dalam ayat refleksi harian Katolik hari ini Yesus mau memperingatkan kita bahwa iman kepada Tuhan adalah bagaimana seseorang itu mendengarkan Sabda dan melakukannya. Mereka adalah orang bijaksana yang juga melakukan perbuatan selaras dengan perkataannya.

Hari ini gereja memperingati Santo Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja. Kisah hidupnya unik. Ambrosius seorang yang pandai dan berpendidikan tinggi. Dia menjabat sebagai Gubernur Liguaria dan Aemilia, Italia Utara sebelum menjadi uskup. Setelah uskup Milan meninggal, dua kelompok Kristen dan Arianisme berseteru ingin menentukan pengantinya. Kemudian muncullah nama Ambosius, padahal dia belum dibaptis. Maka dalam waktu seminggu dia menerima Sakramen Baptis, Krisma dan Imamat dan pada tanggal 7 Desember 374 ia ditahbiskan menjadi Uskup Milan.

Banyak orang bertobat setelah bertemu dengan Ambrosius, termasuk Santo Agustinus yang sering mendengar kotbah-kotbah Ambrosius. Ia menemukan kebenaran sejati yaitu Kristus melalui pemahamannya melalui Kitab Suci. Ambrosius dikenal sebagai seorang uskup yang bijaksana dan murah hati terhadap kaum miskin.

Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-341 ini, marilah kita melakukan kehendak Allah Bapa dengan sepenuh hati dan segenap kekuatan dan pikiran. Mungkin kita sudah tergabung dalam komunitas rohani, mengikuti banyak retret, mengikuti ekaristi setiap hari minggu, dan memahami Kitab Suci, maka mulailah melakukan apa yang di kehendaki Allah Bapa di sorga. Marilah kita mulai lebih mengasihi sesama dan melakukan sesuatu untuk mereka, terlebih kaum miskin seperti yang dicontohkan Santo Ambrosius dan para santo/santa.

Mengasihi orang yang miskin, memberi kebutuhan mereka, mengunjungi orang sakit dan menghibur orang yang di penjara adalah contoh yang dikatakan Yesus untuk mengasihi Dia. Mari kita memberanikan diri untuk keluar dari zona nyaman kita untuk melakukan sesuatu yang baik dan benar bagi sesama.