Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-158 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
“Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.” (Markus 12:33)
Menurut pembaca refleksi harian Katolik Epiphany, manakah yang lebih mudah: “mentraktir teman yang baru saja membantu kita mendapat kerjaan atau mendoakan teman yang telah menyakiti kita berkali-kali?” Atau manakah yang lebih gampang “memberi kolekte saat kita baru dapat promosi di kantor atau ketika kita sedang kecewa karena kontrak kerja kita tidak diperpanjang?”
Lewat bacaan-bacaan yang kita renungkan hari ini, ternyata kita dipanggil bukan untuk melakukan apa yang mudah atau yang enak, namun Dia mengingatkan kita untuk melakukan apa yang lebih utama & berkenan di mataNya.
Paulus menguatkan Timotius dalam suratnya untuk terus berusaha hidup layak di hadapan Tuhan, walaupun ada banyak tantangan menghadang. Marilah di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-158 ini, setiap pilihan & keputusan yang kita buat dalam hidup kita menjadi sebuah kesempatan untuk menyatakan cinta kita kepadaNya, bukan semata-mata karena hidupku baik-baik saja atau karena mudah & menguntungkan bagiku untuk melakukannya tapi karena kita ingin melakukan apa yang berkenan kepadaNya, kita ingin menyenangkan hatiNya.
Dan biarlah Tuhan pun boleh berkata kepada kita, “Engkau tidak jauh dari kerajaan Allah” ?