Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-161 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku. (Markus 3:35)
Hubungan kekeluargaan dalam pengajaran Yesus merupakan hal yang teramat penting. Relasi yang mesra melibatkan kasih diri-Nya dengan Bapa-Nya di surga. Hubungan Yesus dan gereja-Nya yang dilukiskan sebagai pengantin pria dan pengantin wanita. Bahkan kali ini sabda Yesus kepada murid-murid-Nya bahwa saudara laki-laki, saudara perempuan dan ibu-Nya adalah mereka yang melakukan kehendak Allah.
Apakah kehendak Allah?
Allah menghendaki kita, anda dan saya untuk semakin serupa dengan gambaran diri-Nya. Allah yang begitu mengasihi manusia sehingga merelakan Putra-Nya untuk berinkarnasi menjadi manusia agar bisa menjelaskan kehendak Allah kepada manusia dalam bahasa yang dimengerti oleh manusia.
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-161 ini mengajak kita untuk bukan hanya mengerti firman tetapi menjadi pelaku firman. Bukan saja mengetahui ajaran Yesus untuk mengasihi Tuhan dan juga mengasihi sesama, tapi kita harus melakukan perbuatan nyata mengasihi.
Kita hanya bisa mengerti sebesar apa kasih Allah kepada manusia kalau kita sudah mencoba melakukan perbuatan kasih terhadap saudara-saudara kita yang tidak seberuntung kita. Maukah kita di jadikan Yesus sebagai saudara-saudari-Nya? Marilah kita bersama melakukan kehendak Allah.