Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-196 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
Ia memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat (Markus 6:7)
Setelah 7 bulan bergabung dengan tim refleksi harian Katolik ini, saya sungguh sadar bahwa Tuhan memperlengkapi kita dengan semua hal yang kita perlukan.
Awalnya saya takut karena pengetahuan dan pengalaman saya tidaklah banyak. Menulis refleksi harian Katolik setiap 6 hari membuat saya merasa dag-dig-dug setiap dekat hari H, tapi seringkali saya dapati bahwa kecemasan itu sia-sia. Tulisan yang diilhamkan Roh Kudus ini tidak terbatas oleh kemampuan dan pengalaman saya sebagai instrumen yang dipakaiNya. Saya banyak dibantu oleh istri saya (kan diutus berdua-dua ?) beserta semua tim refleksi harian Katolik.
Yang pertama-tama Tuhan minta dari kita adalah berkata Ya pada apa yang Ia suruh. Seperti nabi Amos pada bacaan pertama hari ini, ia yang peternak dan pemungut ara hutan dipakai Tuhan menjadi instrumennya untuk memberi nubuat dan peringatan kepada orang Israel. Tuhan tidak selalu memilih orang2 yang qualified untuk melayani Dia, justru sebaliknya seringkali Ia memilih yang kurang, saya kira supaya hambaNya ini tau diri dan ga sombong.
Lalu apakah selesai sampai berkata Ya saja? Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, rasul Paulus mengatakan bahwa kita dipilih supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. Ada bagian yang harus kita lakukan dan pelihara agar Roh Kudus betah bersemayam di dalam diri kita.
Setiap dari kita diutus untuk bersaksi dan berkarya. Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-196 ini, mari kita sadari bahwa Tuhan memperlengkapi kita dengan apa pun yang kita perlukan untuk melayani Dia. Ia memberi kita kuasa atas roh jahat dan memberi orang-orang di sekeliling kita untuk berkarya bersama dan untuk saling menopang. Selamat berhari Minggu