Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-288 dari 365 halaman dalam tahun.

 

“Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.  (Matius 22:2-3)

 

Undangan – Perjamuan – Hidangan. Dalam bacaan hari Minggu ini, ketiga hal di atas yang ditekankan berulang-ulang baik dalam bacaan pengantar & bacaan injil. Bukankah biasanya orang senang jika datang ke acara makan-makan? Tapi dikatakan banyak orang yang diundang, namun tidak mau datang karena kesibukan mereka, prioritas mereka & bahkan ada yang menolak undangan itu dengan alasan-alasan pribadi/ego mereka.

Paulus menceritakan dalam suratnya kepada umat di Filipi bagaimana kasih karunia Tuhan telah mencukupkannya, menolongnya dalam segala hal & perkara yang dia tanggung. Juga memberikan dia kekuatan, sukacita dan penghiburan dalam menjalani panggilan hidupnya.

Dalam menjalankan peran kita sebagai ayah, ibu, anak, pelajar, maupun pekerja, seringkali kita mengalami banyak tantangan dan ujian. Kita tidak bisa berjuang sendiri. Tuhan tahu kemampuan kita tidak seberapa. Di refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-288 ini, Dia mengundang kita untuk datang ke perjamuanNya ( masuk dalam HadiratNya ) supaya kita bisa bersukacita ( Dia sanggup hapus air mata kita ), menikmati limpahan hidangan ( berkat ), dan kita aman dalam perlindunganNya ( tidak gentar )

Apakah ada hal-hal yang kita lakukan/miliki saat ini menghalangi kita untuk datang kepadaNya? Jangan sampai kita menyia-nyiakan kemurahanNya dengan hidup dalam kegalauan dan penyesalan ( dalam ratap & kertak gigi ) seperti yang dikatakan pada ayat 13.

Tuhan, kami mohon Engkau menerangi mata hati kami agar kami mengerti pengharapan apa yang terkandung dalam panggilan hidup kami sebagai anak-anakMu. Amin ??