Refleksi Harian Katolik Epiphany. Halaman ke-259 dari 365 halaman dalam tahun 2018.
….kata-Nya: “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” (Markus 8:33)
Pernah ngerasain habis dipuji, nggak lama kemudian dibanting habis-habisan? Kalau pernah, tentu anda bisa bayangin apa perasaan Petrus saat itu seperti yang di kisahkan ulang dalam bacaan Injil hari ini.
Baru saja karena imanNya Petrus mengakui keAllahan Yesus dan menyebutNya Mesias, namun tidak lama berselang justru Yesus harus menghardik dan membungkam kemungkinan hasutan si iblis dalam diri Petrus.
Masa iya ada kemungkinan hasutan si iblis? Bukannya bagus yah menunjukkan Petrus yang care akan bossNya??
Dalam 1 Korintus 12, dibahas berbagai Karunia Roh Kudus. Salah satunya adalah Karunia membedakan Roh. Dalam diri manusia ada 3 sumber yang berperan penting yang mempengaruhi manusia dalam mengambil keputusan. Kita sebut sebagai suara Tuhan, suara si iblis dan suara kehendak manusia sendiri. Nah disini kita belajar, bagaimana iblis bisa masuk dengan sangat halus untuk membuat manusia seakan-akan berbuat baik namun sesungguhnya bertentangan dengan rencana Allah.
Yesus peka dan tahu! Nubuat nabi Yeremia harus tergenapi! Yesus akan mengalami hinaan dan siksaan, namun sebenarnya Ia telah menjadi penebus anda dan saya!
Refleksi harian Katolik Epiphany halaman ke-259, inilah benang merah dari ke 3 bacaan pagi ini. Petrus menunjukkan iman yang luar biasa dengan mengakui keAllahan Yesus. Namun juga dibutuhkan perbuatan seiiring iman tersebut. Dalam hal ini Yesus berharap Petrus mampu memahami rencanaNya sesuai pernyataan imanNya; bukan malah menghalangiNya!
Mari kita belajar dari pengalaman Petrus untuk peka terhadap suaraNya dan mampu membuktikan iman kita kepadaNya dalam keseharian kita. Tuhan memberkati